Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Investasi Jati Bioteak

Persepsi masyarakat terhadap pohon jati yang tumbuh memerlukan jangka waktu yang sangat lama. sepertinya menjadi salah satu alasan mengapa kualitas kayunya menjadi kuat dan tahan lama. Bahkan umurnya bisa mencapai ratusan tahun, seperti tiang salah satu mesjid terkenal di di Demak  yang berasal dari kayu jati. yang sampai saat ini masih tegak berdiri, makanya tak heran, bila harga kayu jati menjadi sangat mahal dan tetap menjadi incaran para pengusaha dibidang perkayuan di negeri ini bahkan di luar negeri sana.


Tapi anggapan bahwa kayu jati yang lambat dalam pertumbuhannya  kini perlahan - lahan berubah, terutama di kalangan pengusaha  agrobinis. Maklum-lah - hampir semua orang kian menyadari betapa hebatnya teknologi dan kian meyakini bahwa teknologi mampu mempercepat pertumbuhan pohon jati, yang tadinya butuh puluhan tahun  untuk tumbuh menjadi besar , kini  hanya membutuhkan kurang dari 10 tahun, bahkan kurang dari 8 tahun  sudah layak ditebang (panen).

Tapi tidak seperti pada ayam broiler yang dibandingkan dengan ayam kampung, kini ayam broiler sudah bisa di potong pada umur 6 bulan, hal ini tidak berlaku bagi jati Bioteak karna kualitas ayam broiler dengan ayam kampung jauh berbeda walau pemeliharanya hanya sebentar. 

Nah, bedanya dengan Jati Bioteak kualitas tetap terjaga, ini adalah Berkat sentuhan teknologi mutakhir yang dilakukan oleh tangan para ahli perkayuan, akhirnya dapat memperpendek umur jati dengan tetap mempertahankan kualitas yang prima. Tak heran, Jati Bioteak layak menjadi lahan bisnis dan investasi yang menggiurkan untuk masa yang akan datang sekaligus beramal untuk anak cucu serta melestarikan lingkungan alam yang makin rusak.

Baik, bagi Anda perlu mengetahui keunggulan Bibit Jati Bioteak, diantaranya sebagai berikut:
  • Bibit Jati Bioteak dapat tumbuh 3 kali lebih cepat dari Jati lokal biasa tetapi kualitas kayu setara bahkan lebih dari jati lokal biasa.
  • Hanya dalam jangka waktu 7 hingga 10 tahun Jati Bioteak sudah dapat dipanen tergangtung dari kondisi tanah, cuaca dan cara merawatnya.
  • Jati Bioteak dapat ditumpang sarikan dengan tanaman lain karena daunnya tidak lebar, condong keatas dan sedikit bercabang.
  • Batangnya tegak lurus dan bulat (tidak belimbing) sehingga menghasilkan volume kayu yang maksimal.
  • Setiap bibit Jati Bioteak dijamin pasti mempunyai akar tunggang.
Selain itu Harga  Bibit Jati  Bioteak tidak terlalu mahal dibanding dengan bibit jati lainnya akan tapi  kualitasnya jauh lebih tinggi.
Harga bibit Jati Bioteak Rp. 18.000,- /batang (ini belum termasuk ongkos kirim). dan kami memberikan diskon harga menjadi 17.000,-/batang, jika pemesanan minimal  diatas 5000 bibit. Bahkan bisa  mencapai 15 ribu/batang, bila pesan mencapai10 ribu batang.

dan Bila Anda berminat menginvestasikan uang anda untuk penanaman Jati Bioteak, silahkan kontak saudara Rudy Sugiarto di  (0881 547 3136)
Kami siap membantu Anda.














Jati Bioteak usia 1,5 tahun.



by teakinv

Prospek Investasi Jati Bioteak

Tingginya angka permintaan kayu jati membuat peluang bisnis si kuat ini makin menggiurkan. Betapa tidak, untuk permintaan dalam negeri saja sudah mencapai angka 2.5 juta m3 per tahun. Namun hanya mampu dipenuhi sebanyak 0,75 juta m3 per tahun. Jadi, masih kekurangan pasokan sebanyak 1.75 juta m3 per tahun. Nah, bagi para pelaku bisnis dibidang agrobisnis sudah barang tentu tidak akan melewatkan peluang ini. Apalagi makin hari harga kayu makin merangkak naik dan sulit untuk turun.

Guna menangkap dan memanfaatkan peluang ini, Quantum Infesta siap mengantarkan Anda berinvestasi Jati Bioteak (supergrow). Anda tidak punya lahan? Tak usah khawatir, karena Quantum Infesta bekerja sama dengan PT. Inti Resindo Utama akan menyediakan lahanya  di daerah Loji  Ci dadap Pelabuhan Ratu, kabupaten sukabumi, kami memilki sekitar 150 Hetar di Kabupaten Sukabumi. Tak hanya itu, Quantum Infesta juga akan mengurus semua keperluan investasi ini, mulai dari penyediaan bibit, pemeliharaan hingga pemanenan. Pokoknya, investor tahunya beres.

Nilai investasi
Investasi Jati Bioteak sangat terjangkau tapi hasilnya sangat memukau. Banyangkan hanya dengan angka Rp. 350. Juta dalam waktu 5 tahun Anda akan mengantongi minimal 960. juta untuk tahun pertama. Bila selama 10 tahun tidak tebang maka Anda memiliki peluang mendapatkan 1,32 Milyar. Keuntungan ini sudah termasuk pemotongan 20 persen oleh Quantum Infesta yang digunakan berbagai keperluan.

Dengan Rp. 350 Juta Per hektar Anda berhak mendapatkan sebagai berikut :
  • Kepemilikan tanah seluas 1 hektar (disertai sertifikat hak milik).
  • Biaya pengurusan Akta Jual Beli dan biaya balik nama sertifikat dan biaya notaris.
  • Pengadaan 2000 bibit Jati Biotek  yang sudah ditanam.
  • Nilai investasi tersebut sudah mencakup seluruh biaya pengelolaan tanah, biaya tanam, biaya perawatan selama 5 tahun, biaya keamanan dan biaya- biaya pemasaran.

* Harga sewaktu - waktu berubah

Fasilitas Untuk Investor

Demi kenyamanan dan keamanan dalam berinvestasi, pihak Quantum Infesta menyediakan fasilitas yang terbagi menjadi dua yaitu:
  • Akses Jalan
Quantum Infesta akan menyediakan akses jalan yang dapat digunakan peninjauan, menanam hingga panen. Pada setiap 10 hektar persegi lahan, akan dibangun akses jalan selebar 3 meter sehingga memudahkan sistem transportasi yang menghubungkan antara satu blok lahan dengan blok-blok yang lain.
  • Pengamanan Lahan
Keamanan lahan investasi menjadi bagian penting dalam mengelola usaha perkebunan Jati Bioteak. Terkait dengan ini. Quantum Infesta melibatkan pihak-pihak dan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Petugas Keamanan Negara (Polri dan TNI) terutama Polisi Hutan (Polhut) setempat sebagai koordinator lapangan di seluruh wilayah lahan budidaya Jati Biotek yang berada di bawah tanggung jawab manajemen PT. Inti Resindo utama.
  • Penduduk setempat sebagai bagian dari Jaring Pengaman Lingkungan dan  sebagai tenaga pengelola tanaman dan menjadi bagian sistem keamanan lingkungan, terutama dari ancaman perusakan dan pembalakan yang dilakukan masyarakat.
  • Pembangunan pos-pos keamanan yang akan dilengkapi kentongan dan alat komunikasi modern seperti handy talky dan radio komuniksai untuk mempermudah sitem operasional lapangan serta koordinasi keamanan.

Penjualan Hasil Panen

Seluruh hasil penjualan Jati Biotek sepenuhnya ditangani PT. Inti Resindo Utama. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan pasar kepada investor. Dilain pihak PT. Inti Resindo Utama memperoleh 15% - 20% dari total penjualan bersih panen yang digunakan pengelolaan, perawatan, keamanan dan pemasaran.

Tak hanya itu, PT. Inti Resindo Utama dalam operasi usahanya juga menjaminkan hasil panen minimal 300 m' pada ASURANSI SINAR MAS termasuk melakukan transaksi pemasaran melalui pengenaan dasar perhitungan harga saat panen. Dengan begitu, investor akan merasa tenang. Tinggal ongkang-ongkang, duit datang. Hati siapa yang tak senang. Jangan lewatkan kesempatan ini.

Penanaman Kembali Pasca Panen

Setelah penjualan dan pembagian bagi hasil panen pertama selesai, pemilik lahan hanya mengeluarkan biaya bibit, pemeliharaan dan keamanan untuk penanaman 5 tahun periode 2 yang angkanya hanya 250. Juta. Cukup mudah bukan?

-----------------------------------
Info Lengkap.
Hub. Sdr. Rudy Sugiarto SE.
Hp. 08815473136.
Email :ortilag@yahoo.com


by teakinv

Penanaman Jati Yang Ideal?


Dilahan sekitar satu hektar di daerah Kotabumi, Lampung saya mencoba menanam Pohon Jati Emas sebanyak 1.000 buah. Tepatnya sekitar bulan Agustus 2007 saya membeli bibit emas tersebut dalam acara tahunan Flona di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dengan pembelajaran teori sederhana akhirnya saya menanam pohon tersebut.
Sekelumit proses penanaman pohan jati emas:
Rata Penuh1. Bibit Jati Emas
Karena saya baru mencoba untuk menanam Pohan Jati Emas, bibit saya beli dari salah satu peserta pameran Flona tahun 2007 di Lapangan Banteng yaitu PT. Tirtabrata Niagatama dengan harga perpohon adalah Rp6.500,-.

2. Persiapan Lahan
Lahan yang sekarang kami tanami dengan pohon jati emas sebenarnya sudah beberapa kali ditanami oleh tanaman-tanaman lainnya, seperti cengkeh, kemiri, singkong, jangung dan yang terakhir adalah rambutan. Lahan tersebut kami bersihkan dengan memotong seluruh pohon yang ada, kayu serta ranting-ranting sisa pohon kami bakar.



3. Pembuatan Lubang
Setelah lahan bersih kami lakukan pengukuran jarak jati untuk di tanam. Jarak penanaman yang kami lakukan adalah 2 x 2 meter. Tanah digali dengan ukuran lebar lubang adalah 40 x 40 cm dengan kedalaman 40 cm. Tanah Bagian atas dicampur dengan kurang lebih 5 kg pupuk kandang, diaduk-aduk sampai rata dan kembalikan kebagian dasar lubang.

4. Penanaman
Lepaskan polybag tanaman kemudian tanam bibit jati emas tersebut ditengah-tengah lubang yang telah dipersiapkan, lalu tutup dengan tanah bagian bawah yang tidak tercampur apapun.

5. Pemberian vaksin
Vaksin yang telah diberikan oleh perusahaan dicampur dengan air, kemudian disiramkan pada tiap pohon jati yang baru ditanam. Usahakan vaksin yang telah dicampur air tersebut sampai kedalam tanah. Pemberian vaksin dilakukan setelah pohon jati ditanam antara 1 s.d 2 minggu.

6. Pemupukan
Hal yang sangat penting dalam pembudidayaan tanaman jati adalah faktor pemupukan. Dengan pemupukan yang teratur dan dengan dosis yang sesuai maka jati akan tumbuh sesuai dengan yang diharapkan. Pemupukan dengan dua cara yaitu dengan pupuk kandang (kompos) dan dengan pupuk kimia. Dengan pupuk kimia dapat menggunakan NPK 15 15 15 sebanyak 250 gr selama 6 bulan (2 kali pemupukan. Setelah itu dengan dosis NPK 15 15 15 sebanyak 500 gr setiap 6 bulan sekali selama 2,5 tahun (5 kali pemupukan). Setelah itu pemupukan kimia dapat dilakukan setiap tahun sampai jati dipanen. Dosis pemupukan kimia tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi tanah.

7. Penyemprotan Hama
Hama yang menyerang pohon jati yang kami alami adalah berupa ulat, belalang putih maupun rayap. Ulat menyerang pada pohon jati dibawah 1 tahun. Ulat menyerang daun dengan memakannya sampai dengan pucuk batang pohon jati. Biasanya ulat menyerang pada malam s.d. pagi hari. Usahakan sesering mungkin untuk melihat pohon jati, terutamanya pohon jati dibawah usia 1 tahun. Membasmi ulat dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida, antaranya Decis, Buldog taupun Curacron.

Mungkin ada yang mempunyai cara yang lebih baik dalam proses penanaman dan pemeliharaan pohon jati emas dapat berdiskusi di blog ini agar menambah wawasan kita.
Wassalam


by teakinv

Investasi Jati Super Yang Menjamin Masa Depan

Pengundulan hutan terus dilakukan tanpa berfikir resiko yang bakal mendatangkan bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor, bencana kekeringan bahkan terakhir ancaman global warming yang begitu mengerikan. Kendati bencana alam datang silih berganti, namun hal ini tidak menyurutkan pelaku pembalakan liar untuk bertaubat demi kepentingan orang banyak.

Sebagai manusia bijak dan yang bertanggungjawab tentunya akan berupaya sebisa mungkin untuk melakukan penyelamatan hutan atau bumi yang ditempati ini. Dengan begitu, kita bakal terhindar dari penderitaan yang memilukan seperti yang terjadi di penjuru nusantara. Untuk itu, gerakan tanam pohon perlu digalakan dan didukung oleh semua pihak.

Investasi Masa Depan
Gerakan tanaman pohon ternyata tidak hanya untuk menyelamatkan hutan atau, tapi usaha ini menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Betapa tidak, hanya dengan modal yang kurang dari 1 juta rupiah menghasilkan milyaran. Soalnya, harga 1 kilo biji jati super 100 ribu dan isinya 1500 biji. Apabila biji jati super tersebut disemai dan diperkirakan yang jadi 1.200 bibit jati, maka sepuluh tahun yang ke depan Anda bakal mengantongi minimal 1,1 milyar lebih. Menarik bukan? Silahkan Anda mencoba, sebelum menyesal datang kemudian.

Teknologi Mempercepat Pertumbuhan Jati
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merambah ke segala bidang. Pada intinya kehadiran teknologi mempermudah dan memperpendek serta memperbanyak hasil yang didiinginkannya. Tak heran, beragam penemuan mukhtahir bermunculan termasuk teknologi pembibitan pohon jati. Bayangkan, pohon jati yang tadinya berumur puluhan tahun, kini telah dipersingkat menjadi 10 tahun, namanya Jati Super.
Proses pembibitannya berasal dari biji pohon jati yang telah modifikasi sedemikian rupa sehingga pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati lokal. Bibit Jati Super yang ada dihadapan Anda ini diperoleh dari Kelompok Usaha Tani Putu Bogal, Nganjuk, Jawa Timur yang di ketuai oleh Solikhin.
Solikhin sendiri telah menerima banyak pesanan bibit dari berbagai penjuru tanah air. Tak heran, bibitnya pernah di beli seorang pengusaha daerah Subang, Jawa Barat dan kini sudah di panen alias tebang.
Menurut pengalaman penanan pohon Jati Super ini, pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati emas. Apalagi batang yang lurus menjulang keatas dan ditambah dengan daunnya yang lebar-lebar. Sehingga baru berumur 8 bulan saja, telah berdiameter 4 cm dengan catatan diberikan pupuk organik dan mendapat sinar matahari yang penuh.
Proses penanaman dan pemeliharaan tergolong mudah serta tidak menyita banyak waktu. Cukup sekali tanam, kemudian tinggal melakukan pengontrolan rutin agar terhindar dari ketidaksuburan karena kurang pupuk atau ganggguan tangan-tangan jahil. Maklum, si kuat ini menjadi incaran banyak orang. Apalagi hutan makin gundul akibat pembalakan liar yang membuat stok kayu kian menipis dan berujung pada melambungnya harga kayu. Apalagi kayu jati sudah dikenal dengan kualitas dan ketahanannya tak perlu diragukan lagi. Kalau sudah begini, harapan menjadi jutawan bahkan milyader sudah berada dalam genggaman tangan Anda.

Guna mendapatkan jati yang kokoh dan tidak mudah roboh diterjang angin besar, ada baiknya dimulai dari sejak pemindahan dari poliy back ke lubang tanam. Dimana pada bagian bawah lubang tanam tersebut diberikan lubang lagi menggunakan kayu sebesar jari tangan. Kemudian, akar tunggang bibit jati tadi dimasukan ke dalam lubang itu. Dengan begitu, akar tunggangnya langsung menancap ke dalam tanah.
Gerakan tanam pohon memang hasilnya tidak langsung dirasakan sekarang. Tapi Anak cucu kitalah yang bakal menikmatinya. Dengan demikian, kita sebagai penanam pohon bakal menerima pahala dari Allah SWT. Karena menanam pohon merupakan bagian dari ibadah. Makanya, kami menyediakan bibit jati super dan bijinya siap ditanam. BagAnda i yang menginginkan penanaman dari biji super, kami siap membantu cara penyemaiannya. Soalnya, menurut pengalaman orang sudah pernah mencoba semai biji jati, ternyata tidak mudah. Seperti pengalaman Bapak Surya di Riau. Dari sekilo biji jati yang ia semai yang tumbuh hanya tiga. Demikian juga bapak samsul dari Makasar pernah mengalami hal sama. Untuk itu, sebelum Anda menyemai biji jati, saya sarankan kuasai terlebih teknik-teknik cara semai biji jati yang efektif. Nah, kami siap membantu Anda sampai biji jati tumbuh.

Ada pengecualian, untuk bulan juni hingga oktober disarankan jangan menyemai dulu karena kemungkinan untuk tumbuh agak sulit yang disebabkan faktor alam kurang mendukung.

Bagi yang tidak mau repot dengan urusan penyemaian, kami juga menyediakan bibit jati super yang sudah jadi setinggi 40 cm. Harganya berkisar 1500-2500/bibit, tergantung dari jumlah pemesanan. Semakin banyak pemesanan, dipastikan harganya makin murah. Seperti untuk pengadaan proyek bibit jati dalam jumlah banyak baik pemerintah atau swasta, kami kasih harga lebih murah lagi.

Untuk pengiriman jarak jauh, biasanya menggunakan kardus yang isinya sekitar 1000 bibit dengan ongkos kirim rata 25-50 ribu rupiah per kilo dan di sesuaikan dengan jarak tempuh. Untuk pengiriman ke daerah-daerah di Pulau Jawa. kami sediakan truk atau mobil pick up.

Sedia Bibit Pohon Gaharu

Pohon Gaharu merupakan salah satu jenis tanaman unggulan yang digunakan untuk upacara keagamaan. Lantaran jumlah yang masih sedikit membuat harga kayu jenis ini selangit bahkan lebih 5 kali lipat dari kayu jati. Betapat tidak, satu kilo saja bisa mencapai puluhan juta. Sedangkan satu pohon jati saat ini, paling tinggi ha
rganya 3 juta. Nah, Anda berminat investasi kayu gaharu Kami sediakan bibitnya. Saat ini Kami ada stok bibit pohon gaharu sebanyak 20.000, tingginya 30-60 cm dengan harga 5000/pohon. Pemesanan minimal 10 ribu pohon.
Satu lagi, perlu kami informasikan bahwa kami melayani pengiriman dalam bentuk bibit yang sudah jadi dengan akar terbuka (tanpa polibek). Anda tak perlu khawatir bibit jati super akan mati. Karena bibit jati super mampu bertahan hingga 21 hari. Dengan cara ini, maka akan menghemat biaya transportasi.

---------------------------------------------
Teknik Penyemaian Jati Super

Pada umumnya orang beranggapan bahwa menyemai biji jati dilakukan seperti biji tumbuhan biji lainnya. Cukup dengan membenamkan biji ke dalam tanah langsung tumbuh. Padahal menyemai biji jati tidak semudah itu. Artinya dibutuhkan teknik-teknik khusus. Berikut langkah-langkah penumbuhan atau penyemaiannya:
  • Pertama biji jati dijemur selama 1-4 hari. Setelah itu, biji jati direndam dalam air selama 3 hari berturut-turut. Kemudian ditiriskan dan dijemur matahari selama sehari dan sorenya bisa di semai pada media yang telah disiapkan.
  • Penyiapan media penyemaian. Untuk biji jati super 1 kilo dibutuhkan media penyemaian yang panjangnya kurang lebih 1 meter dan lebar 70 cm. Jadi kalau 10 kg panjang lahannya 10 meter dan lebar 70 cm.
  • Selanjutnya masukan tanah yang sudah dicampur dengan kompos ke media penyemaian tadi dengan ketebalan tanah maksimal 10 cm dan letakan biji jati tadi diatas tanah tersebut. Setelah itu, dilapisi dengan pasir setebal kira-5-10 cm. Pasir ini berguna untuk memanaskan biji jati.
  • Kemudian ditutup dengan plastik transparan yang tingginya 70-80. Namun sebelum ditutup plastik, terlebih dahulu dibuat kerangka melengkung dari bambu berbentuk setengah lingkaran (atau seperti keranda jenazah). Penutup plastik harus dibentuk seperti ini, supaya terjadi penguapan yang dapat membantu proses pembakaran biji jati sehingga didalamnya terdapat embun. Jangan lupa disiram setiap 3-4 kali seminggu. Cara menyiramnya usahakan dari samping untuk mempertahankan uap yang didalamnya
  • Dalam waktu kurang lebih dari 3 minggu biji jati sudah mulai tumbuh dan menjadi kecambah. Pada saat bibit jati tingginya 3 - 5 cm segera pindahkan ke polibek. Guna menghindari terputusnya akar bibit jati super maka media penyemaian tadi disiram air yang banyak sampai memudahkan pencabutan bibit jati super yang baru tumbuh. Jangan lupa… Polibeknya juga disiram air supaya keduanya sama-sama basah. Dengan begitu, bibit jati dapat menyesuaikan diri ditempat yang baru (polibek). Meskipun sudah biji jati sudah tumbuh, usahakan tetap ditutup dengan plastik transparan. Sebab tidak menutup kemungkinan masih ada biji jati lain yang akan tumbuh.
Selamat Berinvestasi Jati Super yang Menjamin Masa Depan

by teakinv

Cara Budidaya Pohon Jati

Siapa yang tidak kenal dengan Kota Blora? Kota kecil namun tenang, terletak di Pripinsi Jawa Tengah bagian timur. Berbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Banyak juga orang yang menyebutnya dengan “kota sate”.
Tetapi pada saat ini kita tidak akan membicarakan masalah makanan, terutama sate. Ada satu hal lagi yang menarik dari Kota Blora, dan ini lebih terkenal, tidak hanya di Jawa Tengah, namun di seluruh Indonesia bahkan sampai ke manca negara. Apalagi kalau bukan pohon jati. Jadi, kalau bapak ibu datang ke kota Blora, tengok aja ke kanan kiri jalan pasti akan disuguhi pemandangan yang indah, yakni hutan jati.
Mungkin Anda penasaran, bagaimana cara membudidayakan pohon jati supaya dapat tumbuh dengan subur. Apabila Anda tertarik, ikuti petunjuk berikut ini !
budi-daya-jati
Sebelum mulai menanam pohon jati, ada beberapa tips/cara yang perlu kita perhatikan.
  • Pilihlah benih jati yang baik dengan ketentuan berdiameter 1-1,5 cm.
  • Jemur benih jati tersebut sampai betul-betul kering.
  •  Setelah bibit jati itu kering, rendamlah bibit tersebut dengan campuran air accu dan air tawar dengan perbandingan 1 : 10 ( air accu 1 liter perlu air tawar 10 liter ) selama 3 hari.
  • Selanjutnya benih jati tersebut diangkat dan ditiriskan atau ditus selama 0,5 sampai 1 hari.
  • Siapkan media / bedeng tabur ukuran sembarang, dan di sekelilingnya dibuatkan pembatas.
  • Setelah media / bedeng siap, taburkan benih jati tersebut di atas bedengan.
  • Setelah benih jati ditabur semua, kemudian benih tersebut kita timbun dengan pasir hitam/pasir bengawan setebal 1,5-2 cm.
  • kemudian kita tutup bedeng tersebut dengan plastic, kalau tidak ada plastic bias kita tutup dengan dedaunan.
  • Selama di dalam bedeng, benih tidak boleh kering harus diatur kelembabannya.
  • Kemudian kita tunggu selama 7 – 14 hari.
  • Kalau sudah berkecambah harus kita pindahkan ke polibek yang sebelumnya sudah kita siapkan.
  • Polibek yang kita siapkan berisi tanah, pupuk organic/kandang, dan rambut padi, dengan perbandingan 1 : 3 : 2.
Selamat mencoba………………………………!
Ditulis oleh : Sarjono,S.Pd ( LRC Borobudur Banjarejo Blora.)


by teakinv

Mencetak Jutawan Melalui Pohon Jati

GUNUNG KIDUL – “Dua puluh tahun lagi, banyak jutawan baru muncul di Gunung Kidul,” kata Samsudin dari Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, awal pekan ini. Pernyataan Samsudin itu tak berlebihan.

Kini, para petani di Gunung Kidul ramai-ramai menanam pohon jati. Hasilnya, 15-20 tahun lagi mereka akan panen, dan harga kayu jati yang dihasilkan bisa mencapai jutaan rupiah per meter kubiknya.
Petani di Gunung Kidul kini lagi “demam” menanam pohon jati. Terlebih setelah pemerintah memulai gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan) yang dicanangkan Presiden Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu, di Gunung Kidul, Yogyakarta. Selain untuk mengembalikan fungsi hutan dan perbaikan lingkungan, Gerhan juga bertujuan membantu perekonomian rakyat kecil. Caranya, dengan menanam pohon berbagai jenis yang diberi gratis oleh pemerintah.
Kegiatan Gerhan direncanakan selama 5 tahun dengan sasaran 3 juta hektare lahan. Perinciannya, tahun 2003, kegiatan Gerhan mencakup 300.000 hektare, tahun 2004 seluas 500.000 hektare, tahun 2005 sebanyak 600.000 hektare, tahun 2006 seluas 700.000 hektare, dan 900.000 pada 2007.
Lahan yang digunakan untuk kegiatan tersebut berada di luar kawasan (milik masyarakat), dan di dalam kawasan (milik negara). Pohon yang ditanam pun berbagai jenis, antara lain pohon jati, mahoni, melinjo, dan rambutan.
Pemilihan pohon yang ditanam tergantung dari kondisi lahan dan keinginan masyarakat. Di Gunung Kidul dan Bantul, misalnya, sebagian besar masyarakat memilih menanam pohon jati. Hal ini wajar saja sebab mereka akan memperoleh hasil yang relatif besar jika pohon jati tersebut telah berumur 15-20 tahun.
“Menanam pohon jati sama dengan menabung. Sekarang saja satu meter kubik kayu jati paling tidak Rp 2 juta. Paling satu meter kubik dua pohon,” kata Radiyo, seorang petani di daerah Paliyan, Gunung Kidul, yang juga Ketua Kelompok Tani Ngudi Lestari I, saat ditemui di ladangnya, awal pekan ini.
Radiyo adalah salah satu petani yang terlibat kegiatan Gerhan di Gunung Kidul. Di daerah ini, pada tahun 2003, Gerhan dibagi dua, yakni kegiatan di dalam kawasan yang mencakup lahan seluas 250 hektar dan di luar kawasan 2.450 hektar. Dalam kegiatan Gerhan ini para petani yang tergabung dalam kelompok tani diberikan bantuan bibit pohon jati dengan berbagai sarana pendukung pertanian.
Untuk kegiatan Gerhan di dalam kawasan, setiap petani mendapat lahan garapan rata-rata seperempat hektare. Para petani tersebut berkewajiban menanam dan merawat pohon jati. Memang, petani tidak berhak memanen pohon jati tersebut. Namun, petani diberi kebebasan menanam berbagai tanaman palawija di lahan milik negara tersebut.
Selain itu, mereka juga diberi pelatihan dalam menanam dan merawat pohon jati, serta diberi pendampingan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), yang memberikan bimbingan dalam hal kelembagaan dan administrasi kelompok usaha tani.
Radiyo dan anggota kelompok tani Ngudi Lestari I di Paliyan, Gunung Kidul, telah menuai hasil dari kegiatan Gerhan ini. Di sela-sela tanaman jati yang dikelolanya di lahan milik negara, Radiyo dan petani lainnya menanam palawija seperti jagung, kacang, dan ketela pohon.
“Lumayan, saya dapat enam kuintal (100 kilogram per kuintal-red) jagung, belum lagi nanti hasil panenan ketela pohon. Lumayan untuk menambah pendapatan,” kata Radiyo yang bersama kelompok tani Ngudi Lestari I mengelola lahan seluas 30 hektare milik negara di petak 137, Paliyan, Gunung Kidul.
Apa yang dikatakan Radiyo juga diamini Adi Suko (60 tahun), ketua kelompok tani Panca Karya yang mengelola lahan seluas 45 hektare di petak 138, Paliyan, Gunung Kidul, tempat dimana Presiden Megawati mencanangkan Gerhan. Menurut Adi Suko, kehidupan mereka kini lebih baik dengan adanya kegiatan Gerhan. Selain mengelola lahan milik negara, mereka juga memiliki lahan sendiri yang juga ditanami pohon jati.

Bantuan Bibit
Kepada para petani, pemerintah membantu bibit pohon jati untuk ditanam di lahan mereka (di luar kawasan). Rata-rata setiap petani mendapat bibit 500 pohon.
Bisa dibayangkan berapa hasil yang akan didapat jika pohon jati tersebut dipanen 15-20 tahun mendatang. Setiap pohon minimal bisa menghasilkan kayu jati rata-rata setengah meter kubik, dan harganya per meter kubik saat ini mencapai Rp 2 juta. Tak heran bila di Gunung Kidul nantinya akan muncul jutawan-jutawan baru lewat pohon jati.
Sebelum panen, para petani juga masih bisa memperoleh hasil panenan palawija yang bisa menghidupi mereka sebelum pohon jati dapat dipanen. “Persoalan yang masih kami hadapi adalah kebutuhan air di saat musim kemarau. Kami berharap dapat bantuan air pada musim kemarau agar tanaman jati tidak mati,” ungkap Adi Suko.
Persoalan air di Gunung Kidul di musim kemarau memang bukan hal baru. Namun, menurut Murbani dari kantor dinas kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, pohon jati yang ditanam untuk kegiatan Gerhan ini adalah jenis lokal. Pohon jati lokal lebih bisa tahan air dibanding pohon jati jenis emas (super). Kualitas kayu jati lokal juga lebih bagus dibanding jenis emas yang dikembangkan lewat kultur jaringan.
Soal bantuan air, menurut Samsudin dari dinas kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, akan diberikan kepada para petani yang mengelola lahan di dalam kawasan. Namun, bantuan air baru dapt diberikan pada lahan yang lokasinya dekat dengan jalan.
Petani, lanjut Samsudin, sebenarnya punya cara agar tanamannya tidak mati kekeringan. Misalnya, dengan menutup sekitar pohon jati dengan batu, yang bertujuan memperkecil penguapan air. “Cara-cara tradisional masih diterapkan dalam mengatasi kekeringan, dan hasilnya cukup membantu karena pohon tetap hidup,” kata Samsudin.

Usaha Sampingan
Kegiatan Gerhan di Yogyakarta, selain di Gunung Kidul juga dilaksanakan di Kabupaten Bantul. Sepertihalnya di Gunung Kidul, para petani di Bantul juga antusias melaksanakan kegiatan Gerhan ini. Bahkan, mereka berharap pada Gerhan tahun 2004 ini dapat ditingkatkan, khususnya dalam pemberian bibit. Masyarakat sendiri siap menyediakan lahan yang akan digunakan untuk mendukung terciptanya hutan rakyat.
Menurut Hardi Junarto, ketua kelompok tani hutan rakyat Hargo Sari, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul, anggota kelompok tani yang dipimpinnya sangat antusias mendukung kegiatan Gerhan ini.
“Kami tahu, hasil yang akan diperoleh nantinya sangat besar dan akan mengubah kehidupan kami di masa depan,” kata Hardo. Selain mendapat bantuan bibit pohon jati, kelompok tani yang dipimpin Hardo juga mendapat bantuan bibit pohon melinjo dan rambutan.
Kegiatan Gerhan di Bantul pada tahun 2003 sebagian besar mencakup lahan di luar kawasan seluas 2.450 hektare dengan bantuan bibit sebanyak 1.347.500 batang pohon yang terdiri dari pohon jati, melinjo, dan rambutan. Menurut Kasubdin Kehutanan Kabupaten Bantul, Parjono, pemberian bibit selain pohon jati, seperti melinjo, dimaksudkan agar para petani juga dapat membuka usaha sampingan dengan membuat emping melinjo. Pohon jati merupakan tabungan di masa depan.
Kegiatan usaha sampingan ini juga diharapkan dapat dikembangkan oleh para petani di Gunung Kidul. Menurut Murbani dari dinas kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, para petani di gunung kidul dapat mengembangkan usaha kecil dengan memanfaatkan hasil tanaman palawijanya. Misalnya, dengan mengembangkan keripik Patelo dari ketela pohon. “Selama ini, patelo banyak diminati dan pasarnya juga ada,” jelas Murbani.
Gerhan memang tidak hanya bertujuan untuk pelestarian lingkungan dan menciptakan kondisi hutan dan lahan yang dapat menjadi sistem penyangga kehidupan, tapi juga memiliki manfaat ekonomi. Paling tidak, dari kegiatan Gerhan ini akan tercipta lapangan kerja sekitar 50.000 orang per tahun. Selain itu, dari 300.000 hektare yang menjadi target kegiatan Gerhan tahun 2003 akan dihasilkan sedikitnya kayu sebanyak 110-125 meter kubik per hektar yang nilainya sekitar Rp 13,6 triliun. Jumlah ini belum termasuk hasil yang didapat petani dari tanaman yang ditanam di sela-sela pohon.
Dari kegiatan Gerhan ini juga akan menumbuhkan usaha-usaha baru yang berkaitan dengan kehutanan dan wanatani. Misalnya, usaha industri kayu, kerajinan, jasa, dan perdagangan. Tak heran bila Pemda pun mendukung kegiatan ini.
“Kita mendukung kegiatan Gerhan karena hasilnya memang nyata, yaitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, yang tentunya akan berdampak langsung pada pendapatan daerah,” kata Bupati Bantul, Idham Samawi.
(SH/m.nuryadi)

by teakinv                  


Copyright © Sinar Harapan 2003

Rahasia Sukses Pengusaha Tionghoa dalam Usaha

Mohon maaf bagi sahabat saya yang mungkin kurang berkenan dengan judul diatas apabila berbau SARA, terus terang saya angkat topi dan salut kepada sahabat2 saya dari warga Tionghoa yang banyak sukses dalam membuka usaha.  Sebagai sesama bangsa Indonesia, warga Tionghoa paling berperan penting dalam sektor perekonomian…coba lihat bisnis2 dan toko2 yang besar dan sukses mayoritas pemiliknya adalah warga Tionghoa.  Sebenarnya apa sih kiat sukses mereka agar menjadi pengusaha yang sukses?
Saya pernah lama bekerja bersama sahabat saya yang warga Tionghoa, mereka mempunyai kemampuan berbisnis yang sangat hebat.  Pelanggan mereka semakin hari semakin bertambah dan tentunya pelanggannya dari semua kalangan.  Saya sudah dua kali ikut andil dalam sebuah usaha yang dirintis dari nol dan kini menjadi besar, dan saya bangga bisa menjadi orang yang ikut membesarkan usaha sahabat saya tersebut.  Anehnya ketika saya membuka usaha sendiri sangat susah sekali membangunnya dan kadang ada yang gagal.
Teman2 kuliah saya kebanyakan adalah dari warga Tionghoa yang kini mayoritas semua membuka usaha, ada juga yang kerja di perusahaan dan kantor namun mereka tidak sesukses yang membuka usaha sendiri.  Saya sangat salut dengan pola fikir mereka yang mengedepankan tindakan dibandingkan dengan omongan.  Yang menjadi acuan mereka adalah target yang harus dicapai untuk meraih keuntungan.
1. Memiliki Modal Besar dan Tidak takut Mengeluarkan Modal untuk Membuka Usaha
Bagi kalangan umum atau warga non Tionghoa (sekali lagi maaf saya nulisnya banyak berbau SARA), mereka terkendala dalam membuka usaha karena modal yang sedikit.  Namun ada pula yang punya uang tetapi takut untuk mengeluarkan banyak modal untuk membuka usaha.  Dengan kata lain ingin membuka usaha dengan modal sedikit tetapi hasil selangit.. Saya tekankan itu mungkin tetapi agak sulit dan perlu kegigihan yang luar biasa.
Mereka berani membeli barang dalam jumlah besar, karena semakin banyak barang yang dibeli maka harga akan semakin murah dan bahkan bisa menjadi grosir ataupun agen.  Nah setelah itu para pedagang lain kebanyakan mengambil pada mereka yang sudah menjadi agen atau grosir.
Warga Tionghoa memiliki kekuatan di modal, kebanyakan mereka mendapatkan modal dari Ayah atau keluarga sendiri… adapula yang dimodalkan oleh orang lain yang percaya kepadanya.    Sedikit sekali dari mereka yang menggunakan pinjaman dari bank atau koperasi, kebanyakan mereka merintis dari kecil hingga besar.  Tetapi ini faktor yang tidak mutlak, adapula yang berawal dari modal kecil yang akhirnya menjadi besar ataupun bertahan.  Seperti warung pak Toke didepan rumah mertua saya, luasnya kecil dan sempit tetapi mampu bertahan dan menghidupi keluarganya bahkan punya banyak motor.
2. Bersungguh-sungguh dalam Membuka Usaha dan Melaksanakannya
Banyak dari kita yang kurang bersungguh2 dalam berusaha, misalnya baru jatuh sedikit udah tutup dan kurang bersungguh2 dalam melaksanakannya..misalnya tidak melakukan promosi, tidak menjalin relasi, dan suka bersaing melalui harga.  Warga Tionghoa paling peduli dengan pelanggannya sehingga mereka mengutamakan kualitas dan pelayanan.  Masyarakat kita pada umumnya lebih percaya bila nasib mereka akan berubah bila kerja di kantoran atau pemerintahan, jadi terkadang mereka membuka usaha sambil nunggu lowongan kerja.  Wajar saja bila orang2 yang behasil kebanyakan dari mereka adalah orang2 yang benar2 serius dan benar2 menggantungkan dirinya pada usaha itu.  Contoh lain seperti warung nasi padang, pecel lele lamongan, warung rujak, coto makasar, mamang bakso dan lainnya yang serius dalam membuka usahanya sehingga mereka berhasil meskipun banyak saingan.
3.  Menjaga Pelanggan
Pelanggan adalah raja, ya betul ini kata yang tepat… maksudnya disini adalah memberikan pelayanan yang baik seperti memberikan kualitas barang yang baik, tidak menipu pelanggan, pelayanan yang memuaskan, dan satu yang terutama kepercayaan.  Bila pelanggan percaya, maka biar ada toko lain yang lebih murah ia tetap tidak bergeming dan tetap setia pada toko langganannya.
Bila ada barang yang bekas katakan itu bekas, meskipun masih terlihat baru… saya waktu itu salut dengan sahabat saya yang menurunkan harga suatu laptop yang dikembalikan oleh seorang pelanggan yang kurang bertanggung jawab karena sudah membeli tetapi dikembalikan dengan tanpa alasan.  Meskipun demikian sahabat saya tetap saja mengambil laptop tersebut, dan tetap memberikan pelayanannya pada pelanggan itu.  Herannya dia menjual kembali laptop tersebut dengan harga yang murah, padahal Cuma dipakai dua hari dan tidak ada cacat apapun, hanya saja mungkin CD dan buku manualnya sudah dibuka dari bungkusnya.
Tidak rugi? Tanyaku, lalu ia menjawab “ini kan sudah bekas dipake orang… tetap aja barang bekas, ya mau gimana lagi kalo rugi?” dan laptop itu pun laku dipelanggan lainnya, dan pelanggan itu pun semakin percaya akan pelayanannya sehingga selalu datang.  Jangan menutupi cacat suatu produk, kalo jelek bilang jelek dan jangan ditutupi.  Mereka juga tidak melupakan pelanggan lama, artinya jangan mentang2 sudah besar dan ramai…pelanggan lama dilupakan.
4. Menjalin Relasi dan Kerjasama
Mereka mengerti betul bahwa kompetitor adalah kebutuhan, semakin banyak pesaing maka akan tercipta pasar yang stabil.  Mereka juga saling bekerja sama dalam berdagang, misal di tokonya tidak ada barang A namun ada yang mau membeli barang itu.. ia pun segera pergi ke toko rekannya dan membeli barang A tersebut dan menjualkannya pada pelanggannya. Artinya tidak ada barang yang tidak ada, bila toko A kosong di suplai oleh toko B begitu sebaliknya.  Nanti pada saat akhir bulan barulah sama2 menagih nota dari barang tersebut.
Mereka juga bekerjasama dengan kantor2 sehingga mereka memiliki pelanggan yang tetap dan rutin, meskipun pelanggan sepi tetapi saat ada proyek mereka akan kebanjiran.  Dan terkadang mereka bekerjasama dengan toko lain untuk memenuhi proyek tersebut.
5.  Manajemen Keuangan yang Baik
Mereka menyusun dan mengatur keuangan dengan baik, tidak asal dapat untung… ada pembukuannya dan ada hitung laba ruginya.  Mereka tidak mencampuradukkan keperluan sehari2 dengan kas di toko, dan tentunya menabung di Bank atau berinvestasi di Bank juga dilakukan untuk menjaga keuangannya.
6. Diversifikasi Usaha
Artinya tidak mengandalkan satu cabang usaha saja, mereka membuka usaha apa saja selama masih ada prospeknya.  Seperti misalnya Rental VCD DVD yang dibuka oleh sahabat saya, tidak hanya menyewakan tetapi ia juga menjual film dan lagu2 yang agak langka dipasaran..selain itu ia juga menjalin kerjasama dengan penjual eceran dipinggir jalan sehingga pelanggannya menjadi banyak.  Saya salut, saking tekunnya beliau bisa menyekolahkan anak, punya mobil bagus dan terlihat makmur padahal penyewaannya tidak begitu ramai..ternyata diversifikasi inilah yang membuatnya tetap bertahan.
7. Mempekerjakan Pegawai Yang Terbaik
Para pengusaha Tionghoa sanggup merogoh kocek lebih dalam untuk mengupah karyawannya, kebanyakan dari mereka tidak takut untuk mengupah lebih besar untuk mendapatkan karyawan yang terbaik.  Coba bayangkan saya dan teman saya bekerja di Toko Komputer milik sahabat saya, dan kami berdua adalah sarjana komputer dan beberapa anak buah lainnya adalah mahasiswa teknik yang sedang kuliah.  Kalau pengusaha lain biasanya mempekerjakan orang yang hanya bermodalkan pengalaman saja, atau bahkan asal bisa kerja.
Saya sebagai pegawainya saat itu harus menunjukkan kualitas saya, gak mungkin saya bergelar sarjana tetapi kinerjanya sama dengan orang biasa.  Tanpa saya sadari saya bekerja dengan tekun dan fokus pada target, akhirnya siapa yang untung? Tentu saja sahabat saya sang pemilik Toko.. nah tentunya hal ini dapat menjadi contoh bahwa bila ingin hasil yang baik maka harus memperhatikan kualitas dan kinerja karyawan yang baik pula.
8. Membangun Kepercayaan
Ini adalah hal terpenting, warga Tionghoa selalu berusaha dengan bermodalkan kepercayaan… dengan adanya kepercayaan maka akan terbangun loyalitas.  Pak Alim investor toko teman saya pertama kali membuka toko tempat saya bekerja dengan bermodalkan kepercayaan kepada sahabat saya, padahal bukan keluarga atau anak.   Saya sering dipercaya untuk mengurus banyak proyek bahkan menagih utang yang jumlahnya ratusan juta rupiah.
Saya pun terkaget begitu pak Alim juga menawarkan rukonya untuk dibangun usaha, padahal saya bukan warga Tionghoa tetapi ternyata ia punya naluri kepercayaan yang tinggi terhadap saya.  Namun saya masih ragu karena takut mengecewakan, yah mungkin itulah kelemahannya masyarakat umum seperti kita yang tidak berani dalam berusaha dengan serius.
Begitulah beberapa rahasia yang saya ketahui dari pengusaha Tionghoa dalam menjalankan bisnisnya, mungkin masih banyak rahasia lainnya yang tidak saya ketahui.  Namun saya rasa tidak semua pengusaha Tionghoa yang sukses, adapula yang kerap gagal dalam usahanya.. tetapi mayoritas mereka adalah pedagang yang luar biasa.  Mungkin bakat keturunan atau apa itu saya tidak tahu.. namun kenyataan yang sering saya lihat mereka tetap bertahan dalam kondisi apapun.  Kita harus banyak belajar terutama keseriusan dalam berusaha, jangan berharap sukses bila anda masih berfikir peluang usaha lain disaat sedang membangun satu usaha atau membuka usaha hanya untuk suka2 maka dijamin tidak berapa lama usaha anda akan runtuh.


by teakinv

Selamatkan Bumi sekarang, Hijaukan Dunia

Siang ini terasa panas sekali, menggunakan kipas angin pun rasanya sudah tidak mempan lagi.. jadi ingat waktu dulu rasanya panas tidak terlalu gerah seperti ini.  Ada apa yang terjadi ya? Ternyata iklim dunia kita sedang kacau balau, dimana2 terjadi peningkatan suhu yang lumayan drastis… waah kalo begini terus apa yang bakal terjadi ya?
Alam kini sudah tidak bersahabat lagi dengan kita, bukan alamnya yang salah tetapi ini adalah imbas terhadap perlakuan kita kepada alam.  Kita merusak alam, dan alam pun membalas balik kepada kita.. sedih memang, dan kita akan terbunuh oleh bencana alam yang disebabkan oleh ulah kita sendiri.
Coba lihat, dimana2 cuaca sudah tidak teratur lagi… dulu ada musim hujan dan kemarau tapi sekarang nggak jelas, katanya musim kemarau tapi curah hujan masih tergolong tinggi.  Ada juga yang musim hujan tetapi justru sangat jarang hujan dan susah mendapatkan air.  Gempa bumi dimana2, tanah longsor, dan cuaca panas yang terus meningkat… tahu apa yang bakal terjadi ? Global Warming ya… pemanasan global artinya terjadi peningkatan suhu secara global, apa yang akan terjadi ? es dikutub utara dan selatan akan mencair, ozon akan semakin menipis, sehingga akan terjadi badai dimana2, kondisi perut bumi juga tidak stabil menyebabkan gempa bumi dan pergeseran lempeng karena lapisan bawah bumi yang tidak stabil.
Bisa diramalkan nantinya bumi akan mengalami zaman es kedua dalam sejarahnya, sudah dicontohin dalam film2 tuh.  Kalo bencana besar sudah terjadi, kira2 apa yang akan anda lakukan? Lari menyelematkan diri? Tidak semudah yang dibayangkan, kalo larinya antar kota aja butuh waktu berjam2, nah kalo musibahnya global satu benua gimana? Maka dibutuhkan kemampuan survive yang tinggi untuk selamat darinya.  Gempa bumi dan tsunami di Aceh sudah menggambarkan kepada kita betapa dahsyatnya bencana itu, apalagi datang bencana global tentu lebih menyeramkan lagi.
Ayo rubahlah pola hidup kita dari sekarang!! Bukan hanya anda, tetapi keluarga, tetangga, dan kalo anda pemimpin atau kepala daerah maka satu kabupaten anda semua harus berubah!!! Ayo selamatkan bumi!
Jaga dan lestarikan hutan kita… jangan ditebang secara berlebihan apalagi sampe botak.. Jaga jangan sampe terjadi kebakaran hutan, naah ini dia di daerah tempat saya tinggal Kalimantan Barat sering sekali terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap.  Ni manusianya pada bandel semua kali, atau gara2 perkebunan sawit yang mau buka lahan lalu membakar hutan secara besar2an.  Percayalah sobat, itu sangat merusak alam kita sendiri… rumah tempat kita tinggal… please, jangan dirusak! Cari jalan lain yang sifatnya tidak membakar, misalnya zero burning meskipun biayanya mahal tetapi lebih baik daripada kita merusak alam kita yang lebih mahal lagi bagi kita.
Pemerintah sudah mencangkan one man one three, itu sudah awal yang bagus… tetapi anda sudah praktekkan belum? Kalo bisa setiap rumah ditanami 2 buah pohon yang rindang dan menghasilkan, misalnya pohon mangga, boleh juga rambutan.. intinya cari tanaman yang daunnya tidak mudah gugur karena repot juga jadi banyak sampah tiap hari.  Pohon yang baik untuk ditanam adalah pohon yang tingginya lebih dari 3 meter, sehingga dapat memberikan keteduhan pada rumah kita.  Letaknya yang paling bagus adalah didepan rumah, dibelakang juga boleh yang penting minimal 2 pohon untuk halaman yang pas2an.
Untuk jalan raya, ni bagi pemerintah daerah bisa dicoba deh… kalo jalan raya sebaiknya dikanan kiri jalan ditanami pohon yang berakar kuat dan rindang.  Pengaturan jalan yang paling baik adalah membebaskan minimal 2 meter dikiri dan kanan jalan setelah trotoar, tapi kalo jalur cepat yang nggak ada trotoar ya 2 meter dari tepi jalannya ditanami pohon2 yang rindang.  Tapi ini untuk jalan yang masih bisa ditanami karena lahannya masih memungkinkan, kalo nggak berarti harus dirombak.
Tentunya ada juga orang yang berniat tetapi terhalang misalnya rumah halaman sangat sempit jadi gak bisa nanam, atau faktor lainnya.  Lalu bagaimana solusinya ? saya punya ide tapi nggak tahu ni benar atau nggak, mudah2an aja benar tetapi hanya sebatas ide lho… kalo ada yang ingin modifikasi atau menambahkan boleh, saya nggak akan mematenkan hehe…
Rumah dengan Atap Alami
Kita sadari bahwa penduduk dunia akan semakin padat, hutan dan tanah kosong lama kelamaan akan menjadi bangunan semua… hutan menjadi sedikit dan akhirnya nggak ada yang nampung hujan, banjir deh… Ya, kalo ternyata lahan kita semakin sempit untuk mempunyai halaman maka atap rumah kita bisa dijadikan halaman.    Atap alami maksudnya kita tidak menggunakan atap seng atau alumunium di rumah kita.  Model2 atap dari zaman dulu bentuknya miring atau membentuk kubah, intinya agar air hujan yang jatuh dapat meluncur kebawah.  Sekarang kita ganti atap seng atau metal tersebut dengan teras, ya.. artinya diatas rumah kita buat teras.. tentunya lantainya harus semen biar gak ditembus air hujan.  Teras ini akan kita tanami dengan tanaman, bisa dibuat pot-pot berisi tanah, ataupun bisa juga kita buat bak2 semen yang berisi tanah.
Pot atau bak yang berisi tanah tersebut kita tanami tanaman atau pohon yang sifatnya tidak bisa terlalu tinggi dan berakar pendek.  Misalnya pohon rambutan atau mangga dari hasil persilangan ataupun tanaman rimbun lainnya.. tidak mesti pohon.. bunga2an juga boleh, tapi yang sifatnya dikotil ya? (berbatang keras dan berdaun banyak) misalnya bunga kertas, kembang sepatu, dan sebagainya.  Bedanya kalo pohon berumur panjang, kalo tanaman perdu atau jenis bunga tertentu umurnya pendek sehingga pemeliharaan harus lebih rutin.  Atau mungkin anda ingin berkebun diteras atap anda? Silahkan..
Teras ini tidak menampung air, air hujan yang turun akan dialirkan melalui parit2 atau lubang2 yang sengaja dibuat di pot atau bak.  Sediakan juga selang air yang bertujuan untuk menyirami pohon dan tanaman bila memasuki bulan kemarau, tentunya pompa air juga diperlukan disini.. gak apa2 lah demi alam kita.
Selengkapnya tentang Atap Alami ini akan saya lanjutkan di judul yang berbeda, jadi kunjungi terus blog saya ya?
Pohon2 atau Tanaman Yang Bisa Ditanam untuk Penghijauan
Back to nature, mungkin kata ini sangat tepat kita gunakan untuk menyelamatkan dunia kita… bukan hanya dari segi pelestarian alam saja, tetapi pola hidup kita juga sudah kita ubah ke alamiah.  Seperti penggunaan obat2an herbal dalam penyembuhan penyakit, dan membiasakan diri untuk mengkonsumsi buah2an dan sayuran.  Zaman nabi Adam dulu makanannya buah2an lho sebelum akhirnya manusia merubah pola makannya menjadi berburu, namun akhirnya diakui bahwa menanam dan memelihara tanaman untuk dimakan jauh lebih tidak repot dibandingkan berburu yang harus berpindah2.  Makanya budaya dan peradaban bisa ada karena adanya sistem hidup bercocok tanam ini (Agriculture).
Berikut ini tanaman atau pohon yang bisa digunakan untuk penghijauan :
  1. Penyerap partikel limbah

    1. Agathis alba (damar)
    2. Swietenia macrophylla (mahoni daun lebar)
    3. Podocarpus imbricatus (Jamuju)
    4. Myristica fragans (Pala)
    5. Pthecelebium dulce (asam landi)
    6. Cassia siamea (johar)
    7. Polyalthea longifola (glodogan)
    8. Baringtonia asiatica (keben)
    9. Mimosrops elengi (tanjung)
  2. Penyerap CO2 dan penghasil O2 antara lain :

    1. Agathis alba (damar)
    2. Bauhinea purpurea (kupu-kupu)
    3. Laucena leucocephala (lamtoro gung)
    4. Acacia auriculiformis (akasia)
    5. Ficus benyamina (beringin)
  3. Penyerap/penepis bau antara lain :

    1. Michelia champaka (cempaka)
    2. Pandanus op (pandan)
    3. Murraya paniculata (kemuning)
    4. Mimosops elengi (tanjung)
  4. Mengatasi penggenangan antara lain :

    1. Artocarpus integra (nangka)
    2. Paraserianthes falcataria (albizia)
    3. Acacia vilosa (akasia)
    4. Indigofera galegoides
    5. Dalbergia spp
    6. Swietenia mahagoni (mahoni)
    7. Tectonia grandis (jati)
    8. Samanea saman (kihujan)
    9. Leucena glauca (lambro)
  5. Pelestarian air tanah

    1. Casuarina equisetifolia (cemara laut)
    2. Ficus elastica (fikus)
    3. Hebea brasiliensis (karet)
    4. Garcinia mangostana (manggis)
    5. Lagerstroemia speciosa (bungur)
    6. Fragraea fragrans
    7. Cocos nucifera (kelapa)
  6. Pengaman pantai dari abrasi

    1. Mangrove (bakau)
    2. Avicinnea
    3. Bruguiera
    4. Nipah
Selain itu adapula pohon yang bisa ditanam didepan rumah karena mempunyai hasil yang bisa dimanfaatkan, yaitu :
  1. Pohon Mangga (jenis apapun)
  2. Pohon Rambutan
  3. Pohon Jambu Air
  4. Pohon Jambu Biji
  5. Pohon Nangka
  6. Pohon Ketapang/ketepeng
  7. Pohon Jati


by teakinv dikutif dari Welcome to the Irfan's World blog


About Teak Trees (wikipedia)

Teak

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search
Teak
Teak foliage and seeds
Scientific classification
Kingdom: Plantae
(unranked): Angiosperms
(unranked): Eudicots
(unranked): Asterids
Order: Lamiales
Family: Lamiaceae
Genus: Tectona
Species
Tectona grandis
Tectona hamiltoniana
Tectona philippinensis

Vimanmek Mansion Bangkok, Thailand. The largest golden teak building in the world.

Flower, fruit & leaves of Tectona grandis in Kolkata, West Bengal, India.
Teak (Tectona), is a genus of tropical hardwood trees in the mint family, Lamiaceae.[1][2][3] native to the south and southeast of Asia, and is commonly found as a component of monsoon forest vegetation. They are large trees, growing to 30–40 m tall, deciduous in the dry season.
The name teak comes from the Malayalam[4] word Thekku.

Contents

[hide]

[edit] Systematics

Teak belongs to the family Lamiaceae (in older classifications in Verbenaceae). Sometimes it is included in the subfamily Prostantheroideae.[5] There are three species of Tectona:

[edit] Cultivation and uses

The yellowish brown timber with good grains and texture from teak trunk is used in the manufacture of outdoor furniture, boat decks, and other articles where weather resistance is desired. It is also used for indoor flooring and as a veneer for indoor furnishings.
Teak, though easily worked, can cause severe blunting on edge tools because of the presence of silica in the wood. Teak's natural oils make it ideal for use in exposed locations and termite and pest proof, where it is durable even when not treated with oil or varnish. Timber cut from old Teak trees was once believed to be more durable and harder than plantation grown Teak. Studies have shown[6] plantation-grown teak performs on par with old-growth Teak in erosion rate, dimensional stability, warping, and surface checking.
Teak is used extensively in India to make doors and window frames, furniture and columns and beams in old type houses. It is very resistant to termite attacks. Mature teak fetches a very good price. It is grown extensively by forest departments of different states in forest areas.
Teak consumption encompasses a different set of environmental concerns, such as the disappearance of rare old-growth teak. However, its popularity has led to growth in sustainable production throughout the seasonally dry tropics in forestry plantations. The Forest Stewardship Council offers certification of sustainably grown and harvested teak products. Experiments are ongoing to achieve vegetative propagation from one year old stem cuttings.
Leaves of teak wood tree are used in making Pellakai gatti (jackfruit dumpling), where batter is poured in a teak leaf and is steamed.[citation needed] This type of usage is found in coastal districts of Dakshina Kannada and Udupi in state of Karnataka in India. The leaves are also used in gudeg, a dish of young jackfruit made in Central Java, Indonesia, and give the dish its dark brown color.
Teak is used as a food plant by the larvae of moths of the genus Endoclita including E. aroura, E. chalybeatus, E. damor, E. gmelina, E. malabaricus, E. sericeus and E. signifer and other Lepidoptera including Turnip Moth.
Hyblaea puera, an insect native to southeast Asia, is a teak pest whose caterpillar feeds on teak and other species of trees common in the region.[7] Much of the world's teak is exported by Indonesia and Myanmar. There is also a rapidly growing Plantation grown market in Central America (Costa Rica) and South America.

[edit] Propagation

Teak is propagated mainly from seeds. Germination of the seeds involves pretreatment to remove dormancy arising from the thick pericarp. Pretreatment involves alternate wetting and drying of the seed. The seeds are soaked in water for 12 hours and then spread to dry in the sun for 12 hours. This is repeated for 10–14 days and then the seeds are sown in shallow germination beds of coarse peat covered by sand. The seeds then germinate after 15 to 30 days.[8][9]

[edit] Gallery of Tectona grandis (Common Teak)

video-Teak Investation