PROPOSAL JATI BIOTEAK

Posted by Diposkan oleh QUANTUM INFESTA On Selasa, Maret 16, 2010


I. PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Quantum Investa Manajemen adalah Divisi Manajemen Perkebunan dari Quantum Investa yang dibentuk seiring dengan meningkatnya kebutuhan kayu untuk pasaran global yang diperkirakan mengalami kekurangan sebesar 3,20 juta meter kubik per tahun. Hal ini disebabkan perkembangan penduduk dunia dan semakin sempitnya kawasan hutan. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan terobosan baru dalam penyediaan kayu untuk memasok kebutuhan global yang mendesak.

Kawasan hutan tropis mengalami kerusakan yang hebat, penebangan tanpa mengindahkan kelestarian hutan menjadi penyebab utama masalah ini. Kerusakan hutan di kawasan tropis mengakibatkan timpangnya antara kemampuan supply dan kebutuhan kayu. Di samping itu kerusakan hutan juga berdampak pada kualitas lingkungan dengan terjadinya peningkatan suhu bumi akibat dari menipisnya kandungan oksigen bumi serta bencana alam lainnya berupa banjir dan kekurangan suplai air.

Kenyataan tersebut telah mendorong organisasi internasional perkayuan tropika (ITTO) yang menentukan masa depan perdagangan kayu tropika, telah mengumumkan beberapa langkah untuk melindungi hutan tropika.

Memasuki Milennium III, organisasi internasional perkayuan tropika ITTO mengenakan syarat melarang membeli kayu yang berasal dari hutan tropika, kecuali kayu tersebut merupakan hasil pengelolaan hutan yang didasarkan kepada asas kelestarian hutan. Oleh karena itu program pembudidayaan kayu secara intensif untuk menghasilkan kayu dengan nilai yang tinggi adalah sangat diperlukan.

Salah satu upaya untuk mengantisipasi kebutuhan kayu dunia yang dapat dilakukan adalah dengan cara meningkatkan produktivitas pohon dengan perlindungan tanaman dan teknik budidaya yang baik. Penerapan bioteknologi terpadu dapat mendeteksi sifat-sifat unggul tanaman berdasarkan pemetaan genetic (genetic mapping) untuk mengidentifikasi DNA yang mengendalikan sifat-sifat unggul tanaman, seperti laju pertumbuhan kerapatan serat kayu dan kelurusan batang.

Dibandingkan dengan jenis kayu yang lain, kayu jati lebih baik untuk mencapai tujuan tersebut. Kayu jati terkenal karena mempunyai daya guna yang lebih, mudah di dalam pengerjaannya, kekuatan dan keawetan yang tinggi serta mempunyai nilai dekoratif. Jati Bioteak adalah salah satu jenis tanaman jati unggul hasil pemuliaan kultur jaringan (bioteknologi) yang mampu menjawab tantangan di masa mendatang. Jati Bioteak memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jati lokal, selain daya tumbuhnya cepat, tingkat kelurusannya yang tinggi, juga warnanya yang disuka konsumen luar negeri dengan serat yang lurus.

Namun demikian belum banyak masyarakat yang menyadari bahwa investasi dalam pembuatan tanaman jati sangatlah menguntungkan. Oleh karena itu muncul ide untuk memasyarakatkan program tanaman jati ini.

Kondisi ekonomi Indonesia saat ini membutuhkan terobosan penciptaan bidang usaha yang dapat mengatasi berbagai kevakuman bidang usaha saat ini dan mempunyai keuntungan yang menjanjikan serta tingkat keamanan yang tinggi.

Salah satu bidang yang cukup prospektif untuk Indonesia saat ini adalah budidaya jati jumbo. Hal ini didukung oleh beberapa faktor antara lain ;

1. Produk jati jumbo mempunyai nilai jual yang tinggi akibat maraknya permintaan ekspor kayu olahan yang berbahan baku kayu jati.

2. Faktor-faktor produksi kayu di Indonesia sudah tercover, antara lain; manajemen, teknologi penguasaan tanaman jati, tersedianya lahan yang cukup luas yang tidak tergarap dan dibiarkan begitu saja, serta tersedianya tenaga kerja yang melimpah, yang merupakan asset yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan program usaha agroindustri berorientasi bisnis.

3. Pengembangan potensi yang ada di masyarakat dalam hal teknologi manajemen dan permodalan sehingga mampu menghasilkan produk yang luar biasa hasilnya bagi peningkatan taraf hidup.

4. Ketersediaan lahan mendukung pengembangan dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas hasil hutan khususnya kayu jati sehingga mempunyai nilai jual tinggi dan mendukung tercapainya asas kelestarian produksi.

5. Penyelengaraan yang relatif singkat (antara 7 sampai dengan 15 tahun) yang merupakan daya tarik tersendiri bagi para investor.

6. Kebutuhan perbaikan kualitas lingkungan hidup, antara lain produksi oksigen dan konservasi hutan, tanah dan air.

7. Otonomi daerah memicu setiap daerah untuk dapat memanfaatkan asset yang ada di masing-masing daerah guna memberikan atau menambah Pendapatan Asli Daerah guna membiayai pengembangan dan pembangunan daerahnya.

Faktor pendukung tersebut di atas memunculkan ide dan gagasan untuk memanfaatkan aset-aset tersebut secara optimal, yang akan memberikan dampak-dampak positif untuk pengembangan daerah, yaitu:

1. Pemberdayaan masyarakat, sehingga membuka lapangan pekerjaan bagi mereka untuk berkarya dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga meningkatkan kesejahteraan dalam usaha pengentasan kemiskinan

3. Pemenuhan bahan baku industri yang menggunakan kayu sebagai bahan baku produksinya.

4. Rehabilitasi lahan kritis, sehingga nantinya diharapkan daerah tersebut akan menjadi daerah penyangga air.



B. TUJUAN

Quantum Infesta Management telah menata seluruh kepentingan dana para investor yang akan berkecimpung dalam agrobisnis terutama pengelolaan perkebunan jati Bioteak dan produk lainnya dimulai dari perencanaan, pengembangan, pemasaran, dan mengelola seluruh aspek manajerial antara lain sumber daya manusia, peralatan, lahan dan tanaman.


TUJUAN UMUM

1. Mengembangkan upaya dalam rangka pemanfaatan sumber daya Pertanian secara optimal dengan Teknologi Tepat Guna.

2. Membantu pembangunan Ekonomi Daerah terutama di pedesaan melalui kesempatan bekerja yang berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat terutama di pedesaan.

TUJUAN KHUSUS

1. Mendukung pemerintah dalam merealisasikan program rehabilitasi lahan kritis.

2. Memanfaatkan sumber dana yang ada dalam memperoleh tingkat keuntungan yang rasional, optimal dan maksimum dengan melakukan investasi real sektor melalui dukungan manajemen yang professional.




II. APA DAN BAGAIMANA INVESTASI ANDA

Jati Bioteak yang dikelola oleh  Quantum Investa Management memiliki berbagai keunggulan. Dengan Tim Manajemen dan para Tenaga Ahli yang bukan hanya memiliki kemampuan teoritis saja, namun praktek dan pengalaman di lapangan selama bertahun-tahun, makaeoleh Quantum Investa Management telah mampu menghasilkan tanaman jati yang tak terduga tingkat pertumbuhan dan kelebihannya.


Analisa Usaha Tani ini disusun berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
  • Luas tanah minimal 1 ha
  • Jarak tanam 3 x 2,5 m
  • Jumlah pohon per hektar 1333 pohon
  • Periode produksi 7 s/d 15 tahun
  • Volume/ Diameter produksi 1 pohon pada usia :


    07-08 tahun = 0,2198 m3 Rp. 3.000.000,-
    10 s/d 12 tahun = 0,4945 m3 Rp. 5.000.000,-
    15 tahun = 1,0048 m3 Rp. 8.000.000,-
Pengeluaran
1. Biaya pembelian bibit @ 20.000,- Rp. 26.650.000,-
2. Pengolahan lahan, pembuatan lubang dan penanaman Rp. 22.500.000,-
2. Pemupukan selama 3 bulan @ Rp. 28.000,- x 1.333 bibit Rp. 37.324.000,-
Total pengeluaran biaya Rp. 86.474.000,-


JUMLAH KEUNTUNGAN BRUTTO

7-8 TAHUN
439,160,400 X 100% = 3297% = 33 X 13,320,000
10-12 TAHUN
823,342,500 X 100% = 12,362 % = 123 X 6,660,000
15 TAHUN
2,676,787,200 X 100% = 40,192% = 401 X 6,660,000











(Catatan : Keuntungan Brutto diatas harus dipotong 10% untuk biaya-biaya pemeliharaan)
berdasarkan statistik selama 25 tahun terakhir harga pohon jati meningkat 2 x lipat setiap 5 tahun. Asumsi harga dan pertumbuhan tertera diatas dapat meningkat/menurun + 25% tergantung pergerakan pasar - kondisi tanah tertanam dan perawatannya.

Penawaran Investasi Kebun Jati di desa Warung kiara, desa Bantar gadung Sukabumi
Harga penawaran tanah/m2 Rp. 20,000 s/d SERTIFIKAT ( SHM) Rp. 200,000,000,-
Harga 1333 bibit jati x Rp. 20,000,- Rp. 26,650,000,-
Pembersihan lahan, pembuatan lubang, pemupukan, pemasangan instalasi pengairan, selang, kran air utk penyiraman, perawatan selama 3 bulan pertama @ Rp. 600,000,-/ Bulan Rp. 25,000,000,-
Total Harga Rp. 251,650,000,-






III. PROFIL BUDIDAYA BIO TEAK


A. Tentang Jati Bioteak

Jati (tectona grandis) merupakan jenis tanaman kayu-kayuan yang banyak dibudidayakan orang sejak jaman dahulu kala, karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, yaitu harga jual yang tinggi. Nilai-nilai tersebut disebabkan antara lain karena kayu jati mempunyai sifat-sifat yang baik yakni mudah pengerjaannya, mempunyai kelas keawetan dan kelas kekuatan yang tinggi serta mempunyai nilai dekoratif.

Tanaman jati pada dasarnya cocok ditanam di daerah yang banyak mengadung kapur dan mempunyai perbedaan musim yang menyolok, karena dengan perbedaan musim akan menghasilkan kayu yang mempunyai motif yang indah (dekoratif).

Jati (Tectona Grandis, L.f.) termasuk dalam famili Verbenaceae. Tanaman ini memiliki daur yang panjang 60 sampai dengan 80 tahun, akan tetapi dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan berupa pengembangbiakan melalui tehnik kultur jaringan, daur tanaman jati ini bisa diperpendek menjadi 15 tahun.

Kultur Jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur Jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.

Jati Bioteak  yang dipelihara dengan baik akan tumbuh pesat. Pada umur 8 bulan ketinggian mencapai 10 s/d 12 meter dan umur 5 tahun diameter rata-rata mencapai 20 cm.

1. Karakteristik Utama Pohon Bio Teak
Salah satu karakteristik utama pohon Bio Teak adalah tingkat kelurusannya yang sangat tinggi dengan cabang dan ranting yang sangat sedikit. Ketinggiannya mencapai lebih dari 30 meter pada usia sangat tua. Batang utamanya sangat bulat dan kulitnya tidak terlampau kasar seperti halnya jati lainnya. Kayu yang dihasilkan pohon Jati Bio Teak memiliki warna kuning Kehijauan yang cerah dan diklasifikasikan sebagai kayu keras ringan dengan densitas sekitar 700 kg/ M3. Tekstur serat kayu Jati Bioteak cenderung lebih lurus sehingga mudah digunakan sebagai kayu dekorasi. Kayu Jati Bioteak yang usia dewasanya terlampaui akan kebal terhadap serangan rayap atau jamur dan juga tahan terhadap cuaca misalnya tidak membusuk akibat matahari atau hujan.

2. Proses Genetika Bio Teak
Temuan tanaman Jati Bio Teak merupakan hasil pengembangan benih (bibit) selama lebih dari 40 tahun. Bibit-bibit terbaik diseleksi dari bank bibit yang aneka ragam. Bio Teak-semai yang terbaik diseleksi untuk ditanam kembali di lahan penyemaian dimana bibit-bibit yang paling unggul dihasilkan untuk dipasarkan dan ditanam.
Dalam memproduksi bibit Bio Teak siap pakai, kontrol kualitas seleksi bibit dilakukan sangat ketat untuk mendapatkan hasil yang sangat baik dan unggul.

3. Persyaratan Lingkungan dan Cuaca
Pada dasarnya pohon Bio Teak membutuhkan persyaratan dan kondisi-kondisi sebagai berikut ;
- Sedikitnya terkena sinar matahari : 100 hari dalam setahun.
- Sedikitnya terkena curah hujan : 100 hari dalam setahun.
- Total curah hujan antara 1600 mm hingga 3000 mm dalam setahun.
- Kisaran temperatur antara 13o C pada malam hari hingga 40o C pada siang hari.
- Derajat keasaman (PH) antara 6,0 hingga 7,5.
- Jenis tanah ideal adalah lempung berpasir dengan aerasi (pengudaraan) yang baik dan lapisan tanah paling atas (top soil) sangat subur.


- Bidang lahan seminimal mungkin tidak bergelombang dan gradiennya (kemiringan) tidak lebih dari 20 derajat.
- Tanah di lahan Bio Teak tidak boleh terendam air.
Pada umumnya, persyaratan dan kondisi di atas dapat dipenuhi di wilayah geografis Indonesia, sehingga peluang penanaman Bio Teak sangat baik.

B. Aspek Non Ekonomis

Program penanaman lahan kritis dengan menggunakan pilihan tanaman keras yang berumur panjang (Bio Teak), akan mampu memperbaiki kondisi lingkungan yang tadinya gersang dan ditumbuhi semak-semak akan menjadi areal produktif. Program ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi iklim mikro, struktur tanah, serta menjadi daerah resapan air yang mampu mencukupi kebutuhan air terutama pada saat musim kemarau.

Program rehabilitasi lahan kritis menggunakan tanaman yang bernilai ekonomis dan laku dipasaran, memerlukan manajemen yang professional. Tujuan tersebut sangatlah tidak mudah mengingat beratnya medan kerja dan banyaknya pihak yang berkompeten di dalamnya.

Kerja sama dengan pemerintah daerah sangat mutlak diperlukan terutama untuk membantu sosialisasi program, dengan jalan pendekatan-pendekatan kepada para tokoh masyarakat untuk bekerjasama mendukung dan melaksanakan program tersebut.

Penanaman jati Bio Teak merupakan jawaban atas kebutuhan perbaikan lingkungan hidup. Hutan akan mampu membentuk iklim mikro yang berbeda dengan sekelilingnya. Kekurangan air pada musim kemarau sedikit banyak akan dapat ditanggulangi apabila ada hutan yang berfungsi sebagai penahan dan lumbung air. Pembentukan hutan tanaman jati yang diprogramkan diharapkan mampu menjadi salah satu solusi terhadap dua bahaya alam tersebut. Jati Bio Teak sangat cocok untuk ditanam di daerah dengan kondisi dan struktur tanah cadas dan berkapur. Diharapkan dengan penanaman jati Bio Teak  nantinya struktur tanah akan dapat diperbaiki.

Aspek sosial ekonomi yang paling dapat dirasakan adalah terbukanya lapangan pekerjaan bagi warga atau masyarakat sekitar hutan. Pekerjaan penanaman jati Bio Teak akan melibatkan dan menyedot banyak sekali tenaga kerja.



C. Potensi Pasar

Kebutuhan terhadap kayu jati baik didalam maupun luar negeri (Asia, Eropa dan Amerika) diprediksikan dari tahun ke tahun akan selalu meningkat seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dan pasokan akan kayu jati sendiri yang semakin berkurang.

Melihat potensi pasar, kayu jati Bio Teak mempunyai potensi pasar yang sangat prospektif untuk pasokan pasar internasional. Pasokan kayu jati baru terpenuhi + 20 % sedangkan total kebutuhan sebesar + 110 juta M3/ tahun. Dengan harga Internasional antara US $ 1.400 – 3.000/ M3 (FAO 1998) dilaporkan menurut data produksi kayu jati Perum-Perhutani adalah 800.000 M3 sementara kebutuhan kayu jati dalam negeri adalah 2,5 juta M3 sehingga pasar kekurangan pasokan jati sebesar 1,7 juta M3.

Laju kerusakan hutan di Indonesia sangat besar sedangkan disisi lain kebutuhan akan kayu maupun turunannya semakin meningkat sebanding dengan meningkatnya populasi manusia. Pada saat ini pun sudah sangat dirasakan kesenjangan yang signifikan antara permintaan pasar akan kayu jati dan kemampuan supply kayu tersebut.

Indikator hal tersebut adalah meningkatnya harga pasaran kayu jati dari tahun ke tahun yang melebihi skala inflasi yang ada, sehingga potensi pasar produk reboisasi yang berbasis jati jumbo (kultur jaringan) pasarnya akan selalu terjamin.


D. Bukan hanya Jati

Tumpangsari adalah suatu system penanaman yang mengkombinasikan lebih dari satu macam jenis tanaman, dalam lahan dan waktu yang bersamaan.

Tumpangsari adalah suatu bentuk usaha tani terpadu yang biasa dilakukan oleh para petani guna mengantisipasi kegagalan panen suatu komoditas utama yang diusahakan, dengan cara diversifikasi usaha tani. Disamping itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk dapat memberikan nilai tambah bagi penghasilan petani dengan semakin bertambahnya nilai produktivitas lahan. Dalam perkembangan berikutnya maka system ini dapat berbentuk Agroforestry atau lainnya tergantung kepada kebutuhan dan keadaan setempat.

Tanaman utama Bio Teak dapat dipadukan dengan tanaman semusim dalam satu areal secara bersamaan. Jenis-jenis tanaman semusim yang direkomendasikan sebagai tanaman campuran antara lain :

- Cabai (Capsicum Anuum)
- Terong (Solanum Melongena)
- Jagung (Zea Mays)
- Kacang-kacangan (Vigna spp, Phaseolus spp)
- Ketimun (Cucumis sativus)

Optimalisasi lahan sehingga bahaya erosi yang mungkin saja muncul pada awal-awal penanaman jati Bio Teak ini, dapat diminimalisir dengan pemanfaatan ruang kosong diantara jalur tanaman pokok menggunakan metode tumpangsari. Keuntungan lainnya adalah secara tidak langsung akan menekan pertumbuhan gulma serta menambah unsur hara dan nutrisi tanah.

Beberapa keuntungan sistem tumpangsari adalah sebagai berikut:

1. Mengantisipasi resiko kerugian yang disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas utama.
2. Menghemat biaya operasional terutama dalam hal pemeliharaan dan pemupukan.
3. Meningkatkan produktivitas tanah dan memperbaiki sifat fisiknya.



IV. ASPEK-ASPEK PENANAMAN


Gambaran aspek-aspek pembudidayaan jati Bio Teak yang menjadi pegangan utama (standar operasi) bagi Quantum Infesta Manajemen di lapangan antara lain adalah:

A. Pemeliharaan
· Menghilangkan tunas-tunas calon cabang yang berlebihan agar tidak menghambat pertumbuhan.
· Membuat selokan air agar drainase baik.
· Menggemburkan tanah disekitar pohon untuk memudahkan pemupukan.
· Disiram bila musim kemarau, terurama pada umur 1-3 tahun.

B. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Tingkat keberhasilan tanaman harus dapat dipertahankan sampai batas yang dikehendaki. Oleh karena itu perlu sekali pemantauan terhadap kondisi tanaman pada saat itu. Dalam skala penanaman yang luas, faktor penyebab kerusakan tanaman tidak dapat dihilangkan oleh karena itu harus dilakukan penekanan sampai pada tingkat sekecil mungkin.
Faktor penyebab kerusakan tanaman kadang-kadang berupa hewan, serangga dan ulat (hama) serta jamur dan gulma (penyakit). Oleh karena itu tindakan yang harus dilakukan untuk tetap menjaga tingkat keberhasilan tanaman adalah pemberantasan hama dan penyakit. Bahan yang digunakan adalah sama yang digunakan dalam kegiatan penyemaian dengan penyesuaian dosisnya yaitu
· Basudin 60 EC untuk mencegah serangan larva pada daun.
· Supracide 40 EC yaitu untuk mencegah atau membasmi serangan ulat grayak dengan konsentrasi 0,1 % - 0,2 %.
· Benlate T 20 WP yaitu untuk mengendalikan penyakit bercak daun, jamur karat pada daun dan penyakit blas daun.
· Daconil 7 WP yaitu untuk mengendalikan bercak daun, busuk daun, cacar daun dan sebagainya.
· Dithane M-45 80 WP yaitu untuk mengendalikan jamur penyebab dumping off, jamur penyebab busuk daun dan sebagainya.

C. Perlindungan dan Pengamanan
Lingkup kegiatan perlindungan dan pengamanan tanaman berdasarkan jenis kegiatan terbagi menjadi dua jenis kegiatan yaitu kegiatan perlindungan dan pengamanan. Kegiatan perlindungan bertujuan untuk melindungi tanaman dari gangguan hama dan penyakit, sedangkan pengamanan bertujuan untuk melindungi tanaman dari kerusakan akibat kebakaran, pencurian dan pengrusakan oleh hewan atau manusia.
· Perlindungan Tanaman : Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada sebelumnya. Jenis kegiatannya adalah melakukan pemeriksaan guna melakukan pengamatan dan pengawasan secara langsung terhadap situasi dan kondisi tanaman. Bila terjadi suatu gangguan serta serangan hama dan penyakit, maka akan segera diketahui untuk selanjutnya dilakukan tindakan pemberantasan sebelum menjalar ke tempat yang lebih luas.
· Pengamanan : Kegiatan ini bisa dikerjakan bersama-sama dengan kegiatan perlindungan tanaman. Usaha penanggulangan dari segala bentuk penyebab kerusakan tanaman dapat dilakukan sebagai berikut :
- Usaha pendidikan dan penyuluhan.
- Pengawasan secara terus-menerus.
- Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat dan tokoh masyarakat.
- Menyediakan sarana dan prasarana pengamanan hutan yang cukup memadai.

D. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Dalam kegiatan ini sarana dan prasarana yang harus disediakan adalah transportasi dan base camp. Sesuai dengan kondisi medannya yang miring sampai dengan terjal maka untuk sarana transportasi harus dipilih kendaraan yang memenuhi kriteria untuk kegiatan tersebut, sedangkan untuk base camp menyewa rumah penduduk yang sekiranya mudah dijangkau dan berada di pusat kegiatan program
Sarana dan prasarana yang harus disediakan dalam pengelolaan program ini yang harus ada dan harus dipenuhi berapapun besarnya skala kegiatan adalah gubuk kerja. Gubuk kerja adalah bangunan sederhana yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan dan peralatan serta sebagai tempat beristirahat sementara, Ukuran dan bentuk bangunan disesuaikan dengan anggaran biaya yang ada. Gubuk kerja letaknya diusahakan pada tempat yang paling strategis.
Sarana dan prasarana pengamanan hutan diadakan untuk memenuhi standar keamanan hutan. Sarana dan prasarana tersebut meliputi :
· Alat Pemadam Kebakaran
· Tangki atau bak penyimpanan air
· Alat-alat angkutan untuk medan berat
· Alat komunikasi
· Alat monitoring dan pengendalian areal yang luas.
· Program asuransi untuk asset perusahaan dan investasi bila diperlukan.


E. Teliti dan Transparan
Komitmen dan Professionalisme
Penghargaan kepada seluruh unsur Pendukung Usaha
Pengalaman telah menumbuhkan prinsip-prinsip pengelolaan yang meski tidak terkait langsung dengan objek bisnis yang dijalankan, namun kami percaya bahwa hal ini tetap membawa pengaruh bagi terciptanya professionalisme kerja dalam rangka mencapai kesinambungan usaha. 

Pedoman lain yang menjadi pegangan Quantum Investa Management adalah ketelitian dan transparansi. Teliti seyogyanya bukan hanya sekedar berkutat diatas kertas, namun juga dalam aplikasi kerja di lapangan. 

Tak dapat pula diabaikan komitmen kepada Investor dan Pekerja serta seluruh Mitra kerja dan konsep Transparansi yang relevan dan bertanggungjawab dalam seluruh aspek investasi menjadi salah satu pegangan utama Quantum Investa dalam mencapai tujuan usaha. 

Sedangkan penghargaan kepada seluruh unsur Pendukung usaha di lingkungan Internal maupun Eksternal harus selalu terbentuk tanpa memandang tingkat kedudukan. Prinsip ‘Manajemen yang Beradab’ dalam pengelolaan perkebunan kami yakini telah mengembangkan dan menjaga terhadap terpeliharanya hubungan terbaik dengan seluruh lapisan masyarakat yang secara tidak langsung juga terhadap keamanan aset.




V. DATA dan STUDI KELAYAKAN

Tabel I
Pertumbuhan Bio Teak

Bio Teak
Jati Lama




Umur 5 Tahun
Umur 5 Tahun
Tinggi
14 meter
Tinggi
2 meter
Diameter
20 Cm
Diameter
3,5 Cm
Nilai Ekonomis
Layak Jual
Nilai Ekonomis
Tidak Layak Jual


Umur 5 s/d 10 tahun
Umur 5 s/d 10 tahun
Tinggi
16-19 meter
Tinggi
3,5 meter
Diameter
30-40 Cm
Diameter
10 Cm
Nilai Ekonomis
Potong Jual
Nilai Ekonomis
Tidak Layak Jual


Tabel II
Dimensi Pohon Bio Teak Muda Berdasarkan Usianya

No.
Periode
Diameter
Tinggi
1.
6 Bulan
3 s/d 3,5 Cm
2,5 s/d 3 Meter
2.
10 Bulan
5 s/d 6 Cm
5 s/d 6 Meter
3.
18 Bulan
7 s/d 6,5 Cm
6,5 s/d 7,5 Meter
4.
20 Bulan
10 s/d 11 Cm
8,0 s/d 9,0 Meter
5.
30 Bulan
11 s/d 12,5 Cm
> 11 Meter


Tabel III
Dimensi dan Proyeksi Volume Pohon Bio Teak Dewasa
Berdasarkan Usianya

No

Periode
(Tahun)
Diameter
Tinggi Pohon
Volume per Pohon
(Penelitian Sabah)
Estimasi
Inti Resindo
1
Ke 5
20 Cm
14 meter
0.42 x 90 % = 0.38 M3

2
Ke 6 -- 7
24 Cm
15 meter
0.61 x 90 % = 0.55 M3
0.20 M3
3
Ke 8 – 10
30 Cm
16 meter
1.09 x 90 % = 0.98 M3
0.40 M3
4
Ke 11 – 12
36 Cm
18 meter
1.72 x 90 % = 1.55 M3

Catatan : Volume satu pohon diambil 90 % sebagai perhitungan konservatif.




PERHITUNGAN NPV
(ESTIMASI BIAYA OPERASI MULAI THN 5 MASIH
DAPAT DISESUAIKAN)



IR = 10%




PERIODE
Total tahun
Nilai Investasi
PV
n =
ke n
sampai tahun ke n

OUTFLOW




(133,171,500)


1
(149,604,000)
(149,604,000)
Rp149,604,000
2
(30,607,500)
(180,211,500)
Rp27,825,000
3
(23,769,375)
(203,980,875)
Rp19,644,112
4
(18,926,250)
(222,907,125)
Rp14,219,572
5
(18,339,563)
(241,246,688)
Rp12,526,168
6
(18,015,375)
(259,262,063)
Rp11,186,130
7
(18,015,375)
(277,277,438)
Rp10,169,210
8
(18,015,375)
(295,292,813)
Rp9,244,736
9
(18,015,375)
(313,308,188)
Rp8,404,305
10
(18,015,375)
(331,323,563)
Rp7,640,278
11
(9,007,688)
(340,331,250)
Rp3,472,853


NPV
Rp273,936,364
INFLOW



7

166,250,000
(Rp77,556,852)
10

1,425,000,000
(Rp499,453,807)



(Rp577,010,658.72)
10

500,000,000
(Rp175,246,950)

CASH INFLOW

Rp752,257,608.46

CASH OUTFLOW

(Rp307,177,535.52)

NET PRESENT VALUE
Rp445,080,072.94


IRR
25.90%







VI. KESIMPULAN dan PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian dimuka maka dapat disimpulkan hal-hal berikut :
1. Program penanaman Bio Teak sangat layak untuk dilaksanakan. Kelayakan mana dapat dilihat dari berbagai tolok ukur, baik itu dari segi manajerial-teknis operasional maupun ekonomi-finansial dan sosial.

2. Dari segi manajerial maka penanaman Bio Teak tidak memiliki hambatan yang berarti, sebab pelaksanaan pekerjaan ini akan dikerjakan secara professional dengan melibatkan tenaga-tenaga professional pula. Perencanaan kegiatan dibuat sedemikian rupa dengan mempertimbangkan variabel-variabel yang ada sehingga secara operasional dapat dijadikan pedoman pelaksanaan yang akurat.

3. Dari segi teknis operasional maka program penanaman Bio Teak bukanlah suatu pekerjaan yang dirasa sulit, karena bukanlah merupakan pekerjaan yang baru. Tanaman jati Bio Teaksendiri dari segi budidayanya memang tidak ada perbedaan perlakuan bila dibandingkan dengan cara budidaya jati biasa.


4. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan kriteria B/C Ratio ternyata program ini mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi.


5. Karena sifat dari program ini adalah teknologi tepat guna dan padat karya maka sudah barang tentu akan sangat bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat, khususnya petani yang terlibat dalam program ini. Manfaat dimaksud antara lain tersedianya lapangan pekerjaan bagi penduduk yang saat ini dirasa semakin sulit dan yang lebih penting di saat ekonomi sulit dengan adanya program ini maka sedikit banyak akan menggerakkan roda perekonomian secara lokal dan secara nasional pada umumnya.

0 komentar

Posting Komentar

Anda punya komentar tentang posting ini