Investasi Jati Bioteak

Persepsi masyarakat terhadap pohon jati yang tumbuh memerlukan jangka waktu yang sangat lama. sepertinya menjadi salah satu alasan mengapa kualitas kayunya menjadi kuat dan tahan lama. Bahkan umurnya bisa mencapai ratusan tahun, seperti tiang salah satu mesjid terkenal di di Demak  yang berasal dari kayu jati. yang sampai saat ini masih tegak berdiri, makanya tak heran, bila harga kayu jati menjadi sangat mahal dan tetap menjadi incaran para pengusaha dibidang perkayuan di negeri ini bahkan di luar negeri sana.


Tapi anggapan bahwa kayu jati yang lambat dalam pertumbuhannya  kini perlahan - lahan berubah, terutama di kalangan pengusaha  agrobinis. Maklum-lah - hampir semua orang kian menyadari betapa hebatnya teknologi dan kian meyakini bahwa teknologi mampu mempercepat pertumbuhan pohon jati, yang tadinya butuh puluhan tahun  untuk tumbuh menjadi besar , kini  hanya membutuhkan kurang dari 10 tahun, bahkan kurang dari 8 tahun  sudah layak ditebang (panen).

Tapi tidak seperti pada ayam broiler yang dibandingkan dengan ayam kampung, kini ayam broiler sudah bisa di potong pada umur 6 bulan, hal ini tidak berlaku bagi jati Bioteak karna kualitas ayam broiler dengan ayam kampung jauh berbeda walau pemeliharanya hanya sebentar. 

Nah, bedanya dengan Jati Bioteak kualitas tetap terjaga, ini adalah Berkat sentuhan teknologi mutakhir yang dilakukan oleh tangan para ahli perkayuan, akhirnya dapat memperpendek umur jati dengan tetap mempertahankan kualitas yang prima. Tak heran, Jati Bioteak layak menjadi lahan bisnis dan investasi yang menggiurkan untuk masa yang akan datang sekaligus beramal untuk anak cucu serta melestarikan lingkungan alam yang makin rusak.

Baik, bagi Anda perlu mengetahui keunggulan Bibit Jati Bioteak, diantaranya sebagai berikut:
  • Bibit Jati Bioteak dapat tumbuh 3 kali lebih cepat dari Jati lokal biasa tetapi kualitas kayu setara bahkan lebih dari jati lokal biasa.
  • Hanya dalam jangka waktu 7 hingga 10 tahun Jati Bioteak sudah dapat dipanen tergangtung dari kondisi tanah, cuaca dan cara merawatnya.
  • Jati Bioteak dapat ditumpang sarikan dengan tanaman lain karena daunnya tidak lebar, condong keatas dan sedikit bercabang.
  • Batangnya tegak lurus dan bulat (tidak belimbing) sehingga menghasilkan volume kayu yang maksimal.
  • Setiap bibit Jati Bioteak dijamin pasti mempunyai akar tunggang.
Selain itu Harga  Bibit Jati  Bioteak tidak terlalu mahal dibanding dengan bibit jati lainnya akan tapi  kualitasnya jauh lebih tinggi.
Harga bibit Jati Bioteak Rp. 18.000,- /batang (ini belum termasuk ongkos kirim). dan kami memberikan diskon harga menjadi 17.000,-/batang, jika pemesanan minimal  diatas 5000 bibit. Bahkan bisa  mencapai 15 ribu/batang, bila pesan mencapai10 ribu batang.

dan Bila Anda berminat menginvestasikan uang anda untuk penanaman Jati Bioteak, silahkan kontak saudara Rudy Sugiarto di  (0881 547 3136)
Kami siap membantu Anda.














Jati Bioteak usia 1,5 tahun.



by teakinv

Prospek Investasi Jati Bioteak

Tingginya angka permintaan kayu jati membuat peluang bisnis si kuat ini makin menggiurkan. Betapa tidak, untuk permintaan dalam negeri saja sudah mencapai angka 2.5 juta m3 per tahun. Namun hanya mampu dipenuhi sebanyak 0,75 juta m3 per tahun. Jadi, masih kekurangan pasokan sebanyak 1.75 juta m3 per tahun. Nah, bagi para pelaku bisnis dibidang agrobisnis sudah barang tentu tidak akan melewatkan peluang ini. Apalagi makin hari harga kayu makin merangkak naik dan sulit untuk turun.

Guna menangkap dan memanfaatkan peluang ini, Quantum Infesta siap mengantarkan Anda berinvestasi Jati Bioteak (supergrow). Anda tidak punya lahan? Tak usah khawatir, karena Quantum Infesta bekerja sama dengan PT. Inti Resindo Utama akan menyediakan lahanya  di daerah Loji  Ci dadap Pelabuhan Ratu, kabupaten sukabumi, kami memilki sekitar 150 Hetar di Kabupaten Sukabumi. Tak hanya itu, Quantum Infesta juga akan mengurus semua keperluan investasi ini, mulai dari penyediaan bibit, pemeliharaan hingga pemanenan. Pokoknya, investor tahunya beres.

Nilai investasi
Investasi Jati Bioteak sangat terjangkau tapi hasilnya sangat memukau. Banyangkan hanya dengan angka Rp. 350. Juta dalam waktu 5 tahun Anda akan mengantongi minimal 960. juta untuk tahun pertama. Bila selama 10 tahun tidak tebang maka Anda memiliki peluang mendapatkan 1,32 Milyar. Keuntungan ini sudah termasuk pemotongan 20 persen oleh Quantum Infesta yang digunakan berbagai keperluan.

Dengan Rp. 350 Juta Per hektar Anda berhak mendapatkan sebagai berikut :
  • Kepemilikan tanah seluas 1 hektar (disertai sertifikat hak milik).
  • Biaya pengurusan Akta Jual Beli dan biaya balik nama sertifikat dan biaya notaris.
  • Pengadaan 2000 bibit Jati Biotek  yang sudah ditanam.
  • Nilai investasi tersebut sudah mencakup seluruh biaya pengelolaan tanah, biaya tanam, biaya perawatan selama 5 tahun, biaya keamanan dan biaya- biaya pemasaran.

* Harga sewaktu - waktu berubah

Fasilitas Untuk Investor

Demi kenyamanan dan keamanan dalam berinvestasi, pihak Quantum Infesta menyediakan fasilitas yang terbagi menjadi dua yaitu:
  • Akses Jalan
Quantum Infesta akan menyediakan akses jalan yang dapat digunakan peninjauan, menanam hingga panen. Pada setiap 10 hektar persegi lahan, akan dibangun akses jalan selebar 3 meter sehingga memudahkan sistem transportasi yang menghubungkan antara satu blok lahan dengan blok-blok yang lain.
  • Pengamanan Lahan
Keamanan lahan investasi menjadi bagian penting dalam mengelola usaha perkebunan Jati Bioteak. Terkait dengan ini. Quantum Infesta melibatkan pihak-pihak dan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Petugas Keamanan Negara (Polri dan TNI) terutama Polisi Hutan (Polhut) setempat sebagai koordinator lapangan di seluruh wilayah lahan budidaya Jati Biotek yang berada di bawah tanggung jawab manajemen PT. Inti Resindo utama.
  • Penduduk setempat sebagai bagian dari Jaring Pengaman Lingkungan dan  sebagai tenaga pengelola tanaman dan menjadi bagian sistem keamanan lingkungan, terutama dari ancaman perusakan dan pembalakan yang dilakukan masyarakat.
  • Pembangunan pos-pos keamanan yang akan dilengkapi kentongan dan alat komunikasi modern seperti handy talky dan radio komuniksai untuk mempermudah sitem operasional lapangan serta koordinasi keamanan.

Penjualan Hasil Panen

Seluruh hasil penjualan Jati Biotek sepenuhnya ditangani PT. Inti Resindo Utama. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan pasar kepada investor. Dilain pihak PT. Inti Resindo Utama memperoleh 15% - 20% dari total penjualan bersih panen yang digunakan pengelolaan, perawatan, keamanan dan pemasaran.

Tak hanya itu, PT. Inti Resindo Utama dalam operasi usahanya juga menjaminkan hasil panen minimal 300 m' pada ASURANSI SINAR MAS termasuk melakukan transaksi pemasaran melalui pengenaan dasar perhitungan harga saat panen. Dengan begitu, investor akan merasa tenang. Tinggal ongkang-ongkang, duit datang. Hati siapa yang tak senang. Jangan lewatkan kesempatan ini.

Penanaman Kembali Pasca Panen

Setelah penjualan dan pembagian bagi hasil panen pertama selesai, pemilik lahan hanya mengeluarkan biaya bibit, pemeliharaan dan keamanan untuk penanaman 5 tahun periode 2 yang angkanya hanya 250. Juta. Cukup mudah bukan?

-----------------------------------
Info Lengkap.
Hub. Sdr. Rudy Sugiarto SE.
Hp. 08815473136.
Email :ortilag@yahoo.com


by teakinv

Penanaman Jati Yang Ideal?


Dilahan sekitar satu hektar di daerah Kotabumi, Lampung saya mencoba menanam Pohon Jati Emas sebanyak 1.000 buah. Tepatnya sekitar bulan Agustus 2007 saya membeli bibit emas tersebut dalam acara tahunan Flona di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dengan pembelajaran teori sederhana akhirnya saya menanam pohon tersebut.
Sekelumit proses penanaman pohan jati emas:
Rata Penuh1. Bibit Jati Emas
Karena saya baru mencoba untuk menanam Pohan Jati Emas, bibit saya beli dari salah satu peserta pameran Flona tahun 2007 di Lapangan Banteng yaitu PT. Tirtabrata Niagatama dengan harga perpohon adalah Rp6.500,-.

2. Persiapan Lahan
Lahan yang sekarang kami tanami dengan pohon jati emas sebenarnya sudah beberapa kali ditanami oleh tanaman-tanaman lainnya, seperti cengkeh, kemiri, singkong, jangung dan yang terakhir adalah rambutan. Lahan tersebut kami bersihkan dengan memotong seluruh pohon yang ada, kayu serta ranting-ranting sisa pohon kami bakar.



3. Pembuatan Lubang
Setelah lahan bersih kami lakukan pengukuran jarak jati untuk di tanam. Jarak penanaman yang kami lakukan adalah 2 x 2 meter. Tanah digali dengan ukuran lebar lubang adalah 40 x 40 cm dengan kedalaman 40 cm. Tanah Bagian atas dicampur dengan kurang lebih 5 kg pupuk kandang, diaduk-aduk sampai rata dan kembalikan kebagian dasar lubang.

4. Penanaman
Lepaskan polybag tanaman kemudian tanam bibit jati emas tersebut ditengah-tengah lubang yang telah dipersiapkan, lalu tutup dengan tanah bagian bawah yang tidak tercampur apapun.

5. Pemberian vaksin
Vaksin yang telah diberikan oleh perusahaan dicampur dengan air, kemudian disiramkan pada tiap pohon jati yang baru ditanam. Usahakan vaksin yang telah dicampur air tersebut sampai kedalam tanah. Pemberian vaksin dilakukan setelah pohon jati ditanam antara 1 s.d 2 minggu.

6. Pemupukan
Hal yang sangat penting dalam pembudidayaan tanaman jati adalah faktor pemupukan. Dengan pemupukan yang teratur dan dengan dosis yang sesuai maka jati akan tumbuh sesuai dengan yang diharapkan. Pemupukan dengan dua cara yaitu dengan pupuk kandang (kompos) dan dengan pupuk kimia. Dengan pupuk kimia dapat menggunakan NPK 15 15 15 sebanyak 250 gr selama 6 bulan (2 kali pemupukan. Setelah itu dengan dosis NPK 15 15 15 sebanyak 500 gr setiap 6 bulan sekali selama 2,5 tahun (5 kali pemupukan). Setelah itu pemupukan kimia dapat dilakukan setiap tahun sampai jati dipanen. Dosis pemupukan kimia tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi tanah.

7. Penyemprotan Hama
Hama yang menyerang pohon jati yang kami alami adalah berupa ulat, belalang putih maupun rayap. Ulat menyerang pada pohon jati dibawah 1 tahun. Ulat menyerang daun dengan memakannya sampai dengan pucuk batang pohon jati. Biasanya ulat menyerang pada malam s.d. pagi hari. Usahakan sesering mungkin untuk melihat pohon jati, terutamanya pohon jati dibawah usia 1 tahun. Membasmi ulat dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida, antaranya Decis, Buldog taupun Curacron.

Mungkin ada yang mempunyai cara yang lebih baik dalam proses penanaman dan pemeliharaan pohon jati emas dapat berdiskusi di blog ini agar menambah wawasan kita.
Wassalam


by teakinv

Investasi Jati Super Yang Menjamin Masa Depan

Pengundulan hutan terus dilakukan tanpa berfikir resiko yang bakal mendatangkan bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor, bencana kekeringan bahkan terakhir ancaman global warming yang begitu mengerikan. Kendati bencana alam datang silih berganti, namun hal ini tidak menyurutkan pelaku pembalakan liar untuk bertaubat demi kepentingan orang banyak.

Sebagai manusia bijak dan yang bertanggungjawab tentunya akan berupaya sebisa mungkin untuk melakukan penyelamatan hutan atau bumi yang ditempati ini. Dengan begitu, kita bakal terhindar dari penderitaan yang memilukan seperti yang terjadi di penjuru nusantara. Untuk itu, gerakan tanam pohon perlu digalakan dan didukung oleh semua pihak.

Investasi Masa Depan
Gerakan tanaman pohon ternyata tidak hanya untuk menyelamatkan hutan atau, tapi usaha ini menjadi lahan bisnis yang menggiurkan. Betapa tidak, hanya dengan modal yang kurang dari 1 juta rupiah menghasilkan milyaran. Soalnya, harga 1 kilo biji jati super 100 ribu dan isinya 1500 biji. Apabila biji jati super tersebut disemai dan diperkirakan yang jadi 1.200 bibit jati, maka sepuluh tahun yang ke depan Anda bakal mengantongi minimal 1,1 milyar lebih. Menarik bukan? Silahkan Anda mencoba, sebelum menyesal datang kemudian.

Teknologi Mempercepat Pertumbuhan Jati
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merambah ke segala bidang. Pada intinya kehadiran teknologi mempermudah dan memperpendek serta memperbanyak hasil yang didiinginkannya. Tak heran, beragam penemuan mukhtahir bermunculan termasuk teknologi pembibitan pohon jati. Bayangkan, pohon jati yang tadinya berumur puluhan tahun, kini telah dipersingkat menjadi 10 tahun, namanya Jati Super.
Proses pembibitannya berasal dari biji pohon jati yang telah modifikasi sedemikian rupa sehingga pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati lokal. Bibit Jati Super yang ada dihadapan Anda ini diperoleh dari Kelompok Usaha Tani Putu Bogal, Nganjuk, Jawa Timur yang di ketuai oleh Solikhin.
Solikhin sendiri telah menerima banyak pesanan bibit dari berbagai penjuru tanah air. Tak heran, bibitnya pernah di beli seorang pengusaha daerah Subang, Jawa Barat dan kini sudah di panen alias tebang.
Menurut pengalaman penanan pohon Jati Super ini, pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati emas. Apalagi batang yang lurus menjulang keatas dan ditambah dengan daunnya yang lebar-lebar. Sehingga baru berumur 8 bulan saja, telah berdiameter 4 cm dengan catatan diberikan pupuk organik dan mendapat sinar matahari yang penuh.
Proses penanaman dan pemeliharaan tergolong mudah serta tidak menyita banyak waktu. Cukup sekali tanam, kemudian tinggal melakukan pengontrolan rutin agar terhindar dari ketidaksuburan karena kurang pupuk atau ganggguan tangan-tangan jahil. Maklum, si kuat ini menjadi incaran banyak orang. Apalagi hutan makin gundul akibat pembalakan liar yang membuat stok kayu kian menipis dan berujung pada melambungnya harga kayu. Apalagi kayu jati sudah dikenal dengan kualitas dan ketahanannya tak perlu diragukan lagi. Kalau sudah begini, harapan menjadi jutawan bahkan milyader sudah berada dalam genggaman tangan Anda.

Guna mendapatkan jati yang kokoh dan tidak mudah roboh diterjang angin besar, ada baiknya dimulai dari sejak pemindahan dari poliy back ke lubang tanam. Dimana pada bagian bawah lubang tanam tersebut diberikan lubang lagi menggunakan kayu sebesar jari tangan. Kemudian, akar tunggang bibit jati tadi dimasukan ke dalam lubang itu. Dengan begitu, akar tunggangnya langsung menancap ke dalam tanah.
Gerakan tanam pohon memang hasilnya tidak langsung dirasakan sekarang. Tapi Anak cucu kitalah yang bakal menikmatinya. Dengan demikian, kita sebagai penanam pohon bakal menerima pahala dari Allah SWT. Karena menanam pohon merupakan bagian dari ibadah. Makanya, kami menyediakan bibit jati super dan bijinya siap ditanam. BagAnda i yang menginginkan penanaman dari biji super, kami siap membantu cara penyemaiannya. Soalnya, menurut pengalaman orang sudah pernah mencoba semai biji jati, ternyata tidak mudah. Seperti pengalaman Bapak Surya di Riau. Dari sekilo biji jati yang ia semai yang tumbuh hanya tiga. Demikian juga bapak samsul dari Makasar pernah mengalami hal sama. Untuk itu, sebelum Anda menyemai biji jati, saya sarankan kuasai terlebih teknik-teknik cara semai biji jati yang efektif. Nah, kami siap membantu Anda sampai biji jati tumbuh.

Ada pengecualian, untuk bulan juni hingga oktober disarankan jangan menyemai dulu karena kemungkinan untuk tumbuh agak sulit yang disebabkan faktor alam kurang mendukung.

Bagi yang tidak mau repot dengan urusan penyemaian, kami juga menyediakan bibit jati super yang sudah jadi setinggi 40 cm. Harganya berkisar 1500-2500/bibit, tergantung dari jumlah pemesanan. Semakin banyak pemesanan, dipastikan harganya makin murah. Seperti untuk pengadaan proyek bibit jati dalam jumlah banyak baik pemerintah atau swasta, kami kasih harga lebih murah lagi.

Untuk pengiriman jarak jauh, biasanya menggunakan kardus yang isinya sekitar 1000 bibit dengan ongkos kirim rata 25-50 ribu rupiah per kilo dan di sesuaikan dengan jarak tempuh. Untuk pengiriman ke daerah-daerah di Pulau Jawa. kami sediakan truk atau mobil pick up.

Sedia Bibit Pohon Gaharu

Pohon Gaharu merupakan salah satu jenis tanaman unggulan yang digunakan untuk upacara keagamaan. Lantaran jumlah yang masih sedikit membuat harga kayu jenis ini selangit bahkan lebih 5 kali lipat dari kayu jati. Betapat tidak, satu kilo saja bisa mencapai puluhan juta. Sedangkan satu pohon jati saat ini, paling tinggi ha
rganya 3 juta. Nah, Anda berminat investasi kayu gaharu Kami sediakan bibitnya. Saat ini Kami ada stok bibit pohon gaharu sebanyak 20.000, tingginya 30-60 cm dengan harga 5000/pohon. Pemesanan minimal 10 ribu pohon.
Satu lagi, perlu kami informasikan bahwa kami melayani pengiriman dalam bentuk bibit yang sudah jadi dengan akar terbuka (tanpa polibek). Anda tak perlu khawatir bibit jati super akan mati. Karena bibit jati super mampu bertahan hingga 21 hari. Dengan cara ini, maka akan menghemat biaya transportasi.

---------------------------------------------
Teknik Penyemaian Jati Super

Pada umumnya orang beranggapan bahwa menyemai biji jati dilakukan seperti biji tumbuhan biji lainnya. Cukup dengan membenamkan biji ke dalam tanah langsung tumbuh. Padahal menyemai biji jati tidak semudah itu. Artinya dibutuhkan teknik-teknik khusus. Berikut langkah-langkah penumbuhan atau penyemaiannya:
  • Pertama biji jati dijemur selama 1-4 hari. Setelah itu, biji jati direndam dalam air selama 3 hari berturut-turut. Kemudian ditiriskan dan dijemur matahari selama sehari dan sorenya bisa di semai pada media yang telah disiapkan.
  • Penyiapan media penyemaian. Untuk biji jati super 1 kilo dibutuhkan media penyemaian yang panjangnya kurang lebih 1 meter dan lebar 70 cm. Jadi kalau 10 kg panjang lahannya 10 meter dan lebar 70 cm.
  • Selanjutnya masukan tanah yang sudah dicampur dengan kompos ke media penyemaian tadi dengan ketebalan tanah maksimal 10 cm dan letakan biji jati tadi diatas tanah tersebut. Setelah itu, dilapisi dengan pasir setebal kira-5-10 cm. Pasir ini berguna untuk memanaskan biji jati.
  • Kemudian ditutup dengan plastik transparan yang tingginya 70-80. Namun sebelum ditutup plastik, terlebih dahulu dibuat kerangka melengkung dari bambu berbentuk setengah lingkaran (atau seperti keranda jenazah). Penutup plastik harus dibentuk seperti ini, supaya terjadi penguapan yang dapat membantu proses pembakaran biji jati sehingga didalamnya terdapat embun. Jangan lupa disiram setiap 3-4 kali seminggu. Cara menyiramnya usahakan dari samping untuk mempertahankan uap yang didalamnya
  • Dalam waktu kurang lebih dari 3 minggu biji jati sudah mulai tumbuh dan menjadi kecambah. Pada saat bibit jati tingginya 3 - 5 cm segera pindahkan ke polibek. Guna menghindari terputusnya akar bibit jati super maka media penyemaian tadi disiram air yang banyak sampai memudahkan pencabutan bibit jati super yang baru tumbuh. Jangan lupa… Polibeknya juga disiram air supaya keduanya sama-sama basah. Dengan begitu, bibit jati dapat menyesuaikan diri ditempat yang baru (polibek). Meskipun sudah biji jati sudah tumbuh, usahakan tetap ditutup dengan plastik transparan. Sebab tidak menutup kemungkinan masih ada biji jati lain yang akan tumbuh.
Selamat Berinvestasi Jati Super yang Menjamin Masa Depan

by teakinv

Cara Budidaya Pohon Jati

Siapa yang tidak kenal dengan Kota Blora? Kota kecil namun tenang, terletak di Pripinsi Jawa Tengah bagian timur. Berbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Banyak juga orang yang menyebutnya dengan “kota sate”.
Tetapi pada saat ini kita tidak akan membicarakan masalah makanan, terutama sate. Ada satu hal lagi yang menarik dari Kota Blora, dan ini lebih terkenal, tidak hanya di Jawa Tengah, namun di seluruh Indonesia bahkan sampai ke manca negara. Apalagi kalau bukan pohon jati. Jadi, kalau bapak ibu datang ke kota Blora, tengok aja ke kanan kiri jalan pasti akan disuguhi pemandangan yang indah, yakni hutan jati.
Mungkin Anda penasaran, bagaimana cara membudidayakan pohon jati supaya dapat tumbuh dengan subur. Apabila Anda tertarik, ikuti petunjuk berikut ini !
budi-daya-jati
Sebelum mulai menanam pohon jati, ada beberapa tips/cara yang perlu kita perhatikan.
  • Pilihlah benih jati yang baik dengan ketentuan berdiameter 1-1,5 cm.
  • Jemur benih jati tersebut sampai betul-betul kering.
  •  Setelah bibit jati itu kering, rendamlah bibit tersebut dengan campuran air accu dan air tawar dengan perbandingan 1 : 10 ( air accu 1 liter perlu air tawar 10 liter ) selama 3 hari.
  • Selanjutnya benih jati tersebut diangkat dan ditiriskan atau ditus selama 0,5 sampai 1 hari.
  • Siapkan media / bedeng tabur ukuran sembarang, dan di sekelilingnya dibuatkan pembatas.
  • Setelah media / bedeng siap, taburkan benih jati tersebut di atas bedengan.
  • Setelah benih jati ditabur semua, kemudian benih tersebut kita timbun dengan pasir hitam/pasir bengawan setebal 1,5-2 cm.
  • kemudian kita tutup bedeng tersebut dengan plastic, kalau tidak ada plastic bias kita tutup dengan dedaunan.
  • Selama di dalam bedeng, benih tidak boleh kering harus diatur kelembabannya.
  • Kemudian kita tunggu selama 7 – 14 hari.
  • Kalau sudah berkecambah harus kita pindahkan ke polibek yang sebelumnya sudah kita siapkan.
  • Polibek yang kita siapkan berisi tanah, pupuk organic/kandang, dan rambut padi, dengan perbandingan 1 : 3 : 2.
Selamat mencoba………………………………!
Ditulis oleh : Sarjono,S.Pd ( LRC Borobudur Banjarejo Blora.)


by teakinv

Mencetak Jutawan Melalui Pohon Jati

GUNUNG KIDUL – “Dua puluh tahun lagi, banyak jutawan baru muncul di Gunung Kidul,” kata Samsudin dari Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, awal pekan ini. Pernyataan Samsudin itu tak berlebihan.

Kini, para petani di Gunung Kidul ramai-ramai menanam pohon jati. Hasilnya, 15-20 tahun lagi mereka akan panen, dan harga kayu jati yang dihasilkan bisa mencapai jutaan rupiah per meter kubiknya.
Petani di Gunung Kidul kini lagi “demam” menanam pohon jati. Terlebih setelah pemerintah memulai gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan) yang dicanangkan Presiden Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu, di Gunung Kidul, Yogyakarta. Selain untuk mengembalikan fungsi hutan dan perbaikan lingkungan, Gerhan juga bertujuan membantu perekonomian rakyat kecil. Caranya, dengan menanam pohon berbagai jenis yang diberi gratis oleh pemerintah.
Kegiatan Gerhan direncanakan selama 5 tahun dengan sasaran 3 juta hektare lahan. Perinciannya, tahun 2003, kegiatan Gerhan mencakup 300.000 hektare, tahun 2004 seluas 500.000 hektare, tahun 2005 sebanyak 600.000 hektare, tahun 2006 seluas 700.000 hektare, dan 900.000 pada 2007.
Lahan yang digunakan untuk kegiatan tersebut berada di luar kawasan (milik masyarakat), dan di dalam kawasan (milik negara). Pohon yang ditanam pun berbagai jenis, antara lain pohon jati, mahoni, melinjo, dan rambutan.
Pemilihan pohon yang ditanam tergantung dari kondisi lahan dan keinginan masyarakat. Di Gunung Kidul dan Bantul, misalnya, sebagian besar masyarakat memilih menanam pohon jati. Hal ini wajar saja sebab mereka akan memperoleh hasil yang relatif besar jika pohon jati tersebut telah berumur 15-20 tahun.
“Menanam pohon jati sama dengan menabung. Sekarang saja satu meter kubik kayu jati paling tidak Rp 2 juta. Paling satu meter kubik dua pohon,” kata Radiyo, seorang petani di daerah Paliyan, Gunung Kidul, yang juga Ketua Kelompok Tani Ngudi Lestari I, saat ditemui di ladangnya, awal pekan ini.
Radiyo adalah salah satu petani yang terlibat kegiatan Gerhan di Gunung Kidul. Di daerah ini, pada tahun 2003, Gerhan dibagi dua, yakni kegiatan di dalam kawasan yang mencakup lahan seluas 250 hektar dan di luar kawasan 2.450 hektar. Dalam kegiatan Gerhan ini para petani yang tergabung dalam kelompok tani diberikan bantuan bibit pohon jati dengan berbagai sarana pendukung pertanian.
Untuk kegiatan Gerhan di dalam kawasan, setiap petani mendapat lahan garapan rata-rata seperempat hektare. Para petani tersebut berkewajiban menanam dan merawat pohon jati. Memang, petani tidak berhak memanen pohon jati tersebut. Namun, petani diberi kebebasan menanam berbagai tanaman palawija di lahan milik negara tersebut.
Selain itu, mereka juga diberi pelatihan dalam menanam dan merawat pohon jati, serta diberi pendampingan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), yang memberikan bimbingan dalam hal kelembagaan dan administrasi kelompok usaha tani.
Radiyo dan anggota kelompok tani Ngudi Lestari I di Paliyan, Gunung Kidul, telah menuai hasil dari kegiatan Gerhan ini. Di sela-sela tanaman jati yang dikelolanya di lahan milik negara, Radiyo dan petani lainnya menanam palawija seperti jagung, kacang, dan ketela pohon.
“Lumayan, saya dapat enam kuintal (100 kilogram per kuintal-red) jagung, belum lagi nanti hasil panenan ketela pohon. Lumayan untuk menambah pendapatan,” kata Radiyo yang bersama kelompok tani Ngudi Lestari I mengelola lahan seluas 30 hektare milik negara di petak 137, Paliyan, Gunung Kidul.
Apa yang dikatakan Radiyo juga diamini Adi Suko (60 tahun), ketua kelompok tani Panca Karya yang mengelola lahan seluas 45 hektare di petak 138, Paliyan, Gunung Kidul, tempat dimana Presiden Megawati mencanangkan Gerhan. Menurut Adi Suko, kehidupan mereka kini lebih baik dengan adanya kegiatan Gerhan. Selain mengelola lahan milik negara, mereka juga memiliki lahan sendiri yang juga ditanami pohon jati.

Bantuan Bibit
Kepada para petani, pemerintah membantu bibit pohon jati untuk ditanam di lahan mereka (di luar kawasan). Rata-rata setiap petani mendapat bibit 500 pohon.
Bisa dibayangkan berapa hasil yang akan didapat jika pohon jati tersebut dipanen 15-20 tahun mendatang. Setiap pohon minimal bisa menghasilkan kayu jati rata-rata setengah meter kubik, dan harganya per meter kubik saat ini mencapai Rp 2 juta. Tak heran bila di Gunung Kidul nantinya akan muncul jutawan-jutawan baru lewat pohon jati.
Sebelum panen, para petani juga masih bisa memperoleh hasil panenan palawija yang bisa menghidupi mereka sebelum pohon jati dapat dipanen. “Persoalan yang masih kami hadapi adalah kebutuhan air di saat musim kemarau. Kami berharap dapat bantuan air pada musim kemarau agar tanaman jati tidak mati,” ungkap Adi Suko.
Persoalan air di Gunung Kidul di musim kemarau memang bukan hal baru. Namun, menurut Murbani dari kantor dinas kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, pohon jati yang ditanam untuk kegiatan Gerhan ini adalah jenis lokal. Pohon jati lokal lebih bisa tahan air dibanding pohon jati jenis emas (super). Kualitas kayu jati lokal juga lebih bagus dibanding jenis emas yang dikembangkan lewat kultur jaringan.
Soal bantuan air, menurut Samsudin dari dinas kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, akan diberikan kepada para petani yang mengelola lahan di dalam kawasan. Namun, bantuan air baru dapt diberikan pada lahan yang lokasinya dekat dengan jalan.
Petani, lanjut Samsudin, sebenarnya punya cara agar tanamannya tidak mati kekeringan. Misalnya, dengan menutup sekitar pohon jati dengan batu, yang bertujuan memperkecil penguapan air. “Cara-cara tradisional masih diterapkan dalam mengatasi kekeringan, dan hasilnya cukup membantu karena pohon tetap hidup,” kata Samsudin.

Usaha Sampingan
Kegiatan Gerhan di Yogyakarta, selain di Gunung Kidul juga dilaksanakan di Kabupaten Bantul. Sepertihalnya di Gunung Kidul, para petani di Bantul juga antusias melaksanakan kegiatan Gerhan ini. Bahkan, mereka berharap pada Gerhan tahun 2004 ini dapat ditingkatkan, khususnya dalam pemberian bibit. Masyarakat sendiri siap menyediakan lahan yang akan digunakan untuk mendukung terciptanya hutan rakyat.
Menurut Hardi Junarto, ketua kelompok tani hutan rakyat Hargo Sari, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul, anggota kelompok tani yang dipimpinnya sangat antusias mendukung kegiatan Gerhan ini.
“Kami tahu, hasil yang akan diperoleh nantinya sangat besar dan akan mengubah kehidupan kami di masa depan,” kata Hardo. Selain mendapat bantuan bibit pohon jati, kelompok tani yang dipimpin Hardo juga mendapat bantuan bibit pohon melinjo dan rambutan.
Kegiatan Gerhan di Bantul pada tahun 2003 sebagian besar mencakup lahan di luar kawasan seluas 2.450 hektare dengan bantuan bibit sebanyak 1.347.500 batang pohon yang terdiri dari pohon jati, melinjo, dan rambutan. Menurut Kasubdin Kehutanan Kabupaten Bantul, Parjono, pemberian bibit selain pohon jati, seperti melinjo, dimaksudkan agar para petani juga dapat membuka usaha sampingan dengan membuat emping melinjo. Pohon jati merupakan tabungan di masa depan.
Kegiatan usaha sampingan ini juga diharapkan dapat dikembangkan oleh para petani di Gunung Kidul. Menurut Murbani dari dinas kehutanan Kabupaten Gunung Kidul, para petani di gunung kidul dapat mengembangkan usaha kecil dengan memanfaatkan hasil tanaman palawijanya. Misalnya, dengan mengembangkan keripik Patelo dari ketela pohon. “Selama ini, patelo banyak diminati dan pasarnya juga ada,” jelas Murbani.
Gerhan memang tidak hanya bertujuan untuk pelestarian lingkungan dan menciptakan kondisi hutan dan lahan yang dapat menjadi sistem penyangga kehidupan, tapi juga memiliki manfaat ekonomi. Paling tidak, dari kegiatan Gerhan ini akan tercipta lapangan kerja sekitar 50.000 orang per tahun. Selain itu, dari 300.000 hektare yang menjadi target kegiatan Gerhan tahun 2003 akan dihasilkan sedikitnya kayu sebanyak 110-125 meter kubik per hektar yang nilainya sekitar Rp 13,6 triliun. Jumlah ini belum termasuk hasil yang didapat petani dari tanaman yang ditanam di sela-sela pohon.
Dari kegiatan Gerhan ini juga akan menumbuhkan usaha-usaha baru yang berkaitan dengan kehutanan dan wanatani. Misalnya, usaha industri kayu, kerajinan, jasa, dan perdagangan. Tak heran bila Pemda pun mendukung kegiatan ini.
“Kita mendukung kegiatan Gerhan karena hasilnya memang nyata, yaitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, yang tentunya akan berdampak langsung pada pendapatan daerah,” kata Bupati Bantul, Idham Samawi.
(SH/m.nuryadi)

by teakinv                  


Copyright © Sinar Harapan 2003