Mencoba Melestarikan Hutan Tapi Tetap Menguntungkan
Penebangan hutan di negara indonesia sekarang ini sudah tidak terkendali lagi, penebangan liar ataupun penebangan yang di lakukan dengan prosedur yang jelas pun terkadang sama saja, karena terkadang dilakukan hannya demi kepentingan beberapa gelintir orang saja, penebangan dilakukan tampa dengan penanaman kembali akan mengakibatkan gundulnya hutan di negeri ini, pemanasan asan global hanya dianggap sebagai isu yang tak penting, padahal dampaknya sudah kita rasakan hari ini.
Berdasarkan uraian diatas itu pula maka saya melakukan kegiatan menghimpun berbagai investor untuk bekerja sama dalam melestarikan hutan yang kian berkurang dari detik kedetiknya. Namun pada kenyataanya tidaklah mudah mengajak para Investor begitu saja dalam kegiatan ini jika tidak menguntungkan, oleh karena itu saya sangat mendukung program investasi kebun jati ini, di samping melestarikan hutan kita kita juga bisa mendapatkan keuntungan finansial yang besar.
Rahasia Sukses Pengusaha Tionghoa dalam Usaha
Mohon maaf bagi sahabat saya yang mungkin kurang berkenan dengan judul diatas apabila berbau SARA, terus terang saya angkat topi dan salut kepada sahabat2 saya dari warga Tionghoa yang banyak sukses dalam membuka usaha. Sebagai sesama bangsa Indonesia, warga Tionghoa paling berperan penting dalam sektor perekonomian…coba lihat bisnis2 dan toko2 yang besar dan sukses mayoritas pemiliknya adalah warga Tionghoa. Sebenarnya apa sih kiat sukses mereka agar menjadi pengusaha yang sukses?
Saya pernah lama bekerja bersama sahabat saya yang warga Tionghoa, mereka mempunyai kemampuan berbisnis yang sangat hebat. Pelanggan mereka semakin hari semakin bertambah dan tentunya pelanggannya dari semua kalangan. Saya sudah dua kali ikut andil dalam sebuah usaha yang dirintis dari nol dan kini menjadi besar, dan saya bangga bisa menjadi orang yang ikut membesarkan usaha sahabat saya tersebut. Anehnya ketika saya membuka usaha sendiri sangat susah sekali membangunnya dan kadang ada yang gagal.
Teman2 kuliah saya kebanyakan adalah dari warga Tionghoa yang kini mayoritas semua membuka usaha, ada juga yang kerja di perusahaan dan kantor namun mereka tidak sesukses yang membuka usaha sendiri. Saya sangat salut dengan pola fikir mereka yang mengedepankan tindakan dibandingkan dengan omongan. Yang menjadi acuan mereka adalah target yang harus dicapai untuk meraih keuntungan.
1. Memiliki Modal Besar dan Tidak takut Mengeluarkan Modal untuk Membuka UsahaBagi kalangan umum atau warga non Tionghoa (sekali lagi maaf saya nulisnya banyak berbau SARA), mereka terkendala dalam membuka usaha karena modal yang sedikit. Namun ada pula yang punya uang tetapi takut untuk mengeluarkan banyak modal untuk membuka usaha. Dengan kata lain ingin membuka usaha dengan modal sedikit tetapi hasil selangit.. Saya tekankan itu mungkin tetapi agak sulit dan perlu kegigihan yang luar biasa.
Mereka berani membeli barang dalam jumlah besar, karena semakin banyak barang yang dibeli maka harga akan semakin murah dan bahkan bisa menjadi grosir ataupun agen. Nah setelah itu para pedagang lain kebanyakan mengambil pada mereka yang sudah menjadi agen atau grosir.
Warga Tionghoa memiliki kekuatan di modal, kebanyakan mereka mendapatkan modal dari Ayah atau keluarga sendiri… adapula yang dimodalkan oleh orang lain yang percaya kepadanya. Sedikit sekali dari mereka yang menggunakan pinjaman dari bank atau koperasi, kebanyakan mereka merintis dari kecil hingga besar. Tetapi ini faktor yang tidak mutlak, adapula yang berawal dari modal kecil yang akhirnya menjadi besar ataupun bertahan. Seperti warung pak Toke didepan rumah mertua saya, luasnya kecil dan sempit tetapi mampu bertahan dan menghidupi keluarganya bahkan punya banyak motor.
2. Bersungguh-sungguh dalam Membuka Usaha dan MelaksanakannyaBanyak dari kita yang kurang bersungguh2 dalam berusaha, misalnya baru jatuh sedikit udah tutup dan kurang bersungguh2 dalam melaksanakannya..misalnya tidak melakukan promosi, tidak menjalin relasi, dan suka bersaing melalui harga. Warga Tionghoa paling peduli dengan pelanggannya sehingga mereka mengutamakan kualitas dan pelayanan. Masyarakat kita pada umumnya lebih percaya bila nasib mereka akan berubah bila kerja di kantoran atau pemerintahan, jadi terkadang mereka membuka usaha sambil nunggu lowongan kerja. Wajar saja bila orang2 yang behasil kebanyakan dari mereka adalah orang2 yang benar2 serius dan benar2 menggantungkan dirinya pada usaha itu. Contoh lain seperti warung nasi padang, pecel lele lamongan, warung rujak, coto makasar, mamang bakso dan lainnya yang serius dalam membuka usahanya sehingga mereka berhasil meskipun banyak saingan.
3. Menjaga PelangganPelanggan adalah raja, ya betul ini kata yang tepat… maksudnya disini adalah memberikan pelayanan yang baik seperti memberikan kualitas barang yang baik, tidak menipu pelanggan, pelayanan yang memuaskan, dan satu yang terutama kepercayaan. Bila pelanggan percaya, maka biar ada toko lain yang lebih murah ia tetap tidak bergeming dan tetap setia pada toko langganannya.
Bila ada barang yang bekas katakan itu bekas, meskipun masih terlihat baru… saya waktu itu salut dengan sahabat saya yang menurunkan harga suatu laptop yang dikembalikan oleh seorang pelanggan yang kurang bertanggung jawab karena sudah membeli tetapi dikembalikan dengan tanpa alasan. Meskipun demikian sahabat saya tetap saja mengambil laptop tersebut, dan tetap memberikan pelayanannya pada pelanggan itu. Herannya dia menjual kembali laptop tersebut dengan harga yang murah, padahal Cuma dipakai dua hari dan tidak ada cacat apapun, hanya saja mungkin CD dan buku manualnya sudah dibuka dari bungkusnya.
Tidak rugi? Tanyaku, lalu ia menjawab “ini kan sudah bekas dipake orang… tetap aja barang bekas, ya mau gimana lagi kalo rugi?” dan laptop itu pun laku dipelanggan lainnya, dan pelanggan itu pun semakin percaya akan pelayanannya sehingga selalu datang. Jangan menutupi cacat suatu produk, kalo jelek bilang jelek dan jangan ditutupi. Mereka juga tidak melupakan pelanggan lama, artinya jangan mentang2 sudah besar dan ramai…pelanggan lama dilupakan.
4. Menjalin Relasi dan KerjasamaMereka mengerti betul bahwa kompetitor adalah kebutuhan, semakin banyak pesaing maka akan tercipta pasar yang stabil. Mereka juga saling bekerja sama dalam berdagang, misal di tokonya tidak ada barang A namun ada yang mau membeli barang itu.. ia pun segera pergi ke toko rekannya dan membeli barang A tersebut dan menjualkannya pada pelanggannya. Artinya tidak ada barang yang tidak ada, bila toko A kosong di suplai oleh toko B begitu sebaliknya. Nanti pada saat akhir bulan barulah sama2 menagih nota dari barang tersebut.
Mereka juga bekerjasama dengan kantor2 sehingga mereka memiliki pelanggan yang tetap dan rutin, meskipun pelanggan sepi tetapi saat ada proyek mereka akan kebanjiran. Dan terkadang mereka bekerjasama dengan toko lain untuk memenuhi proyek tersebut.
5. Manajemen Keuangan yang BaikMereka menyusun dan mengatur keuangan dengan baik, tidak asal dapat untung… ada pembukuannya dan ada hitung laba ruginya. Mereka tidak mencampuradukkan keperluan sehari2 dengan kas di toko, dan tentunya menabung di Bank atau berinvestasi di Bank juga dilakukan untuk menjaga keuangannya.
6. Diversifikasi UsahaArtinya tidak mengandalkan satu cabang usaha saja, mereka membuka usaha apa saja selama masih ada prospeknya. Seperti misalnya Rental VCD DVD yang dibuka oleh sahabat saya, tidak hanya menyewakan tetapi ia juga menjual film dan lagu2 yang agak langka dipasaran..selain itu ia juga menjalin kerjasama dengan penjual eceran dipinggir jalan sehingga pelanggannya menjadi banyak. Saya salut, saking tekunnya beliau bisa menyekolahkan anak, punya mobil bagus dan terlihat makmur padahal penyewaannya tidak begitu ramai..ternyata diversifikasi inilah yang membuatnya tetap bertahan.
7. Mempekerjakan Pegawai Yang TerbaikPara pengusaha Tionghoa sanggup merogoh kocek lebih dalam untuk mengupah karyawannya, kebanyakan dari mereka tidak takut untuk mengupah lebih besar untuk mendapatkan karyawan yang terbaik. Coba bayangkan saya dan teman saya bekerja di Toko Komputer milik sahabat saya, dan kami berdua adalah sarjana komputer dan beberapa anak buah lainnya adalah mahasiswa teknik yang sedang kuliah. Kalau pengusaha lain biasanya mempekerjakan orang yang hanya bermodalkan pengalaman saja, atau bahkan asal bisa kerja.
Saya sebagai pegawainya saat itu harus menunjukkan kualitas saya, gak mungkin saya bergelar sarjana tetapi kinerjanya sama dengan orang biasa. Tanpa saya sadari saya bekerja dengan tekun dan fokus pada target, akhirnya siapa yang untung? Tentu saja sahabat saya sang pemilik Toko.. nah tentunya hal ini dapat menjadi contoh bahwa bila ingin hasil yang baik maka harus memperhatikan kualitas dan kinerja karyawan yang baik pula.
8. Membangun KepercayaanIni adalah hal terpenting, warga Tionghoa selalu berusaha dengan bermodalkan kepercayaan… dengan adanya kepercayaan maka akan terbangun loyalitas. Pak Alim investor toko teman saya pertama kali membuka toko tempat saya bekerja dengan bermodalkan kepercayaan kepada sahabat saya, padahal bukan keluarga atau anak. Saya sering dipercaya untuk mengurus banyak proyek bahkan menagih utang yang jumlahnya ratusan juta rupiah.
Saya pun terkaget begitu pak Alim juga menawarkan rukonya untuk dibangun usaha, padahal saya bukan warga Tionghoa tetapi ternyata ia punya naluri kepercayaan yang tinggi terhadap saya. Namun saya masih ragu karena takut mengecewakan, yah mungkin itulah kelemahannya masyarakat umum seperti kita yang tidak berani dalam berusaha dengan serius.
Begitulah beberapa rahasia yang saya ketahui dari pengusaha Tionghoa dalam menjalankan bisnisnya, mungkin masih banyak rahasia lainnya yang tidak saya ketahui. Namun saya rasa tidak semua pengusaha Tionghoa yang sukses, adapula yang kerap gagal dalam usahanya.. tetapi mayoritas mereka adalah pedagang yang luar biasa. Mungkin bakat keturunan atau apa itu saya tidak tahu.. namun kenyataan yang sering saya lihat mereka tetap bertahan dalam kondisi apapun. Kita harus banyak belajar terutama keseriusan dalam berusaha, jangan berharap sukses bila anda masih berfikir peluang usaha lain disaat sedang membangun satu usaha atau membuka usaha hanya untuk suka2 maka dijamin tidak berapa lama usaha anda akan runtuh.
by teakinv
Selamatkan Bumi sekarang, Hijaukan Dunia
Siang ini terasa panas sekali, menggunakan kipas angin pun rasanya sudah tidak mempan lagi.. jadi ingat waktu dulu rasanya panas tidak terlalu gerah seperti ini. Ada apa yang terjadi ya? Ternyata iklim dunia kita sedang kacau balau, dimana2 terjadi peningkatan suhu yang lumayan drastis… waah kalo begini terus apa yang bakal terjadi ya?
Alam kini sudah tidak bersahabat lagi dengan kita, bukan alamnya yang salah tetapi ini adalah imbas terhadap perlakuan kita kepada alam. Kita merusak alam, dan alam pun membalas balik kepada kita.. sedih memang, dan kita akan terbunuh oleh bencana alam yang disebabkan oleh ulah kita sendiri.
Jaga dan lestarikan hutan kita… jangan ditebang secara berlebihan apalagi sampe botak.. Jaga jangan sampe terjadi kebakaran hutan, naah ini dia di daerah tempat saya tinggal Kalimantan Barat sering sekali terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap. Ni manusianya pada bandel semua kali, atau gara2 perkebunan sawit yang mau buka lahan lalu membakar hutan secara besar2an. Percayalah sobat, itu sangat merusak alam kita sendiri… rumah tempat kita tinggal… please, jangan dirusak! Cari jalan lain yang sifatnya tidak membakar, misalnya zero burning meskipun biayanya mahal tetapi lebih baik daripada kita merusak alam kita yang lebih mahal lagi bagi kita.
Pemerintah sudah mencangkan one man one three, itu sudah awal yang bagus… tetapi anda sudah praktekkan belum? Kalo bisa setiap rumah ditanami 2 buah pohon yang rindang dan menghasilkan, misalnya pohon mangga, boleh juga rambutan.. intinya cari tanaman yang daunnya tidak mudah gugur karena repot juga jadi banyak sampah tiap hari. Pohon yang baik untuk ditanam adalah pohon yang tingginya lebih dari 3 meter, sehingga dapat memberikan keteduhan pada rumah kita. Letaknya yang paling bagus adalah didepan rumah, dibelakang juga boleh yang penting minimal 2 pohon untuk halaman yang pas2an.
Untuk jalan raya, ni bagi pemerintah daerah bisa dicoba deh… kalo jalan raya sebaiknya dikanan kiri jalan ditanami pohon yang berakar kuat dan rindang. Pengaturan jalan yang paling baik adalah membebaskan minimal 2 meter dikiri dan kanan jalan setelah trotoar, tapi kalo jalur cepat yang nggak ada trotoar ya 2 meter dari tepi jalannya ditanami pohon2 yang rindang. Tapi ini untuk jalan yang masih bisa ditanami karena lahannya masih memungkinkan, kalo nggak berarti harus dirombak.
Tentunya ada juga orang yang berniat tetapi terhalang misalnya rumah halaman sangat sempit jadi gak bisa nanam, atau faktor lainnya. Lalu bagaimana solusinya ? saya punya ide tapi nggak tahu ni benar atau nggak, mudah2an aja benar tetapi hanya sebatas ide lho… kalo ada yang ingin modifikasi atau menambahkan boleh, saya nggak akan mematenkan hehe…
Rumah dengan Atap Alami
Kita sadari bahwa penduduk dunia akan semakin padat, hutan dan tanah kosong lama kelamaan akan menjadi bangunan semua… hutan menjadi sedikit dan akhirnya nggak ada yang nampung hujan, banjir deh… Ya, kalo ternyata lahan kita semakin sempit untuk mempunyai halaman maka atap rumah kita bisa dijadikan halaman. Atap alami maksudnya kita tidak menggunakan atap seng atau alumunium di rumah kita. Model2 atap dari zaman dulu bentuknya miring atau membentuk kubah, intinya agar air hujan yang jatuh dapat meluncur kebawah. Sekarang kita ganti atap seng atau metal tersebut dengan teras, ya.. artinya diatas rumah kita buat teras.. tentunya lantainya harus semen biar gak ditembus air hujan. Teras ini akan kita tanami dengan tanaman, bisa dibuat pot-pot berisi tanah, ataupun bisa juga kita buat bak2 semen yang berisi tanah.
Pot atau bak yang berisi tanah tersebut kita tanami tanaman atau pohon yang sifatnya tidak bisa terlalu tinggi dan berakar pendek. Misalnya pohon rambutan atau mangga dari hasil persilangan ataupun tanaman rimbun lainnya.. tidak mesti pohon.. bunga2an juga boleh, tapi yang sifatnya dikotil ya? (berbatang keras dan berdaun banyak) misalnya bunga kertas, kembang sepatu, dan sebagainya. Bedanya kalo pohon berumur panjang, kalo tanaman perdu atau jenis bunga tertentu umurnya pendek sehingga pemeliharaan harus lebih rutin. Atau mungkin anda ingin berkebun diteras atap anda? Silahkan..
Teras ini tidak menampung air, air hujan yang turun akan dialirkan melalui parit2 atau lubang2 yang sengaja dibuat di pot atau bak. Sediakan juga selang air yang bertujuan untuk menyirami pohon dan tanaman bila memasuki bulan kemarau, tentunya pompa air juga diperlukan disini.. gak apa2 lah demi alam kita.
Selengkapnya tentang Atap Alami ini akan saya lanjutkan di judul yang berbeda, jadi kunjungi terus blog saya ya?
Pohon2 atau Tanaman Yang Bisa Ditanam untuk Penghijauan
Back to nature, mungkin kata ini sangat tepat kita gunakan untuk menyelamatkan dunia kita… bukan hanya dari segi pelestarian alam saja, tetapi pola hidup kita juga sudah kita ubah ke alamiah. Seperti penggunaan obat2an herbal dalam penyembuhan penyakit, dan membiasakan diri untuk mengkonsumsi buah2an dan sayuran. Zaman nabi Adam dulu makanannya buah2an lho sebelum akhirnya manusia merubah pola makannya menjadi berburu, namun akhirnya diakui bahwa menanam dan memelihara tanaman untuk dimakan jauh lebih tidak repot dibandingkan berburu yang harus berpindah2. Makanya budaya dan peradaban bisa ada karena adanya sistem hidup bercocok tanam ini (Agriculture).
Berikut ini tanaman atau pohon yang bisa digunakan untuk penghijauan :
Coba lihat, dimana2 cuaca sudah tidak teratur lagi… dulu ada musim hujan dan kemarau tapi sekarang nggak jelas, katanya musim kemarau tapi curah hujan masih tergolong tinggi. Ada juga yang musim hujan tetapi justru sangat jarang hujan dan susah mendapatkan air. Gempa bumi dimana2, tanah longsor, dan cuaca panas yang terus meningkat… tahu apa yang bakal terjadi ? Global Warming ya… pemanasan global artinya terjadi peningkatan suhu secara global, apa yang akan terjadi ? es dikutub utara dan selatan akan mencair, ozon akan semakin menipis, sehingga akan terjadi badai dimana2, kondisi perut bumi juga tidak stabil menyebabkan gempa bumi dan pergeseran lempeng karena lapisan bawah bumi yang tidak stabil.
Bisa diramalkan nantinya bumi akan mengalami zaman es kedua dalam sejarahnya, sudah dicontohin dalam film2 tuh. Kalo bencana besar sudah terjadi, kira2 apa yang akan anda lakukan? Lari menyelematkan diri? Tidak semudah yang dibayangkan, kalo larinya antar kota aja butuh waktu berjam2, nah kalo musibahnya global satu benua gimana? Maka dibutuhkan kemampuan survive yang tinggi untuk selamat darinya. Gempa bumi dan tsunami di Aceh sudah menggambarkan kepada kita betapa dahsyatnya bencana itu, apalagi datang bencana global tentu lebih menyeramkan lagi.
Ayo rubahlah pola hidup kita dari sekarang!! Bukan hanya anda, tetapi keluarga, tetangga, dan kalo anda pemimpin atau kepala daerah maka satu kabupaten anda semua harus berubah!!! Ayo selamatkan bumi!Pemerintah sudah mencangkan one man one three, itu sudah awal yang bagus… tetapi anda sudah praktekkan belum? Kalo bisa setiap rumah ditanami 2 buah pohon yang rindang dan menghasilkan, misalnya pohon mangga, boleh juga rambutan.. intinya cari tanaman yang daunnya tidak mudah gugur karena repot juga jadi banyak sampah tiap hari. Pohon yang baik untuk ditanam adalah pohon yang tingginya lebih dari 3 meter, sehingga dapat memberikan keteduhan pada rumah kita. Letaknya yang paling bagus adalah didepan rumah, dibelakang juga boleh yang penting minimal 2 pohon untuk halaman yang pas2an.
Untuk jalan raya, ni bagi pemerintah daerah bisa dicoba deh… kalo jalan raya sebaiknya dikanan kiri jalan ditanami pohon yang berakar kuat dan rindang. Pengaturan jalan yang paling baik adalah membebaskan minimal 2 meter dikiri dan kanan jalan setelah trotoar, tapi kalo jalur cepat yang nggak ada trotoar ya 2 meter dari tepi jalannya ditanami pohon2 yang rindang. Tapi ini untuk jalan yang masih bisa ditanami karena lahannya masih memungkinkan, kalo nggak berarti harus dirombak.
Tentunya ada juga orang yang berniat tetapi terhalang misalnya rumah halaman sangat sempit jadi gak bisa nanam, atau faktor lainnya. Lalu bagaimana solusinya ? saya punya ide tapi nggak tahu ni benar atau nggak, mudah2an aja benar tetapi hanya sebatas ide lho… kalo ada yang ingin modifikasi atau menambahkan boleh, saya nggak akan mematenkan hehe…
Rumah dengan Atap Alami
Kita sadari bahwa penduduk dunia akan semakin padat, hutan dan tanah kosong lama kelamaan akan menjadi bangunan semua… hutan menjadi sedikit dan akhirnya nggak ada yang nampung hujan, banjir deh… Ya, kalo ternyata lahan kita semakin sempit untuk mempunyai halaman maka atap rumah kita bisa dijadikan halaman. Atap alami maksudnya kita tidak menggunakan atap seng atau alumunium di rumah kita. Model2 atap dari zaman dulu bentuknya miring atau membentuk kubah, intinya agar air hujan yang jatuh dapat meluncur kebawah. Sekarang kita ganti atap seng atau metal tersebut dengan teras, ya.. artinya diatas rumah kita buat teras.. tentunya lantainya harus semen biar gak ditembus air hujan. Teras ini akan kita tanami dengan tanaman, bisa dibuat pot-pot berisi tanah, ataupun bisa juga kita buat bak2 semen yang berisi tanah.
Pot atau bak yang berisi tanah tersebut kita tanami tanaman atau pohon yang sifatnya tidak bisa terlalu tinggi dan berakar pendek. Misalnya pohon rambutan atau mangga dari hasil persilangan ataupun tanaman rimbun lainnya.. tidak mesti pohon.. bunga2an juga boleh, tapi yang sifatnya dikotil ya? (berbatang keras dan berdaun banyak) misalnya bunga kertas, kembang sepatu, dan sebagainya. Bedanya kalo pohon berumur panjang, kalo tanaman perdu atau jenis bunga tertentu umurnya pendek sehingga pemeliharaan harus lebih rutin. Atau mungkin anda ingin berkebun diteras atap anda? Silahkan..
Teras ini tidak menampung air, air hujan yang turun akan dialirkan melalui parit2 atau lubang2 yang sengaja dibuat di pot atau bak. Sediakan juga selang air yang bertujuan untuk menyirami pohon dan tanaman bila memasuki bulan kemarau, tentunya pompa air juga diperlukan disini.. gak apa2 lah demi alam kita.
Selengkapnya tentang Atap Alami ini akan saya lanjutkan di judul yang berbeda, jadi kunjungi terus blog saya ya?
Pohon2 atau Tanaman Yang Bisa Ditanam untuk Penghijauan
Back to nature, mungkin kata ini sangat tepat kita gunakan untuk menyelamatkan dunia kita… bukan hanya dari segi pelestarian alam saja, tetapi pola hidup kita juga sudah kita ubah ke alamiah. Seperti penggunaan obat2an herbal dalam penyembuhan penyakit, dan membiasakan diri untuk mengkonsumsi buah2an dan sayuran. Zaman nabi Adam dulu makanannya buah2an lho sebelum akhirnya manusia merubah pola makannya menjadi berburu, namun akhirnya diakui bahwa menanam dan memelihara tanaman untuk dimakan jauh lebih tidak repot dibandingkan berburu yang harus berpindah2. Makanya budaya dan peradaban bisa ada karena adanya sistem hidup bercocok tanam ini (Agriculture).
Berikut ini tanaman atau pohon yang bisa digunakan untuk penghijauan :
- Penyerap partikel limbah
- Agathis alba (damar)
- Swietenia macrophylla (mahoni daun lebar)
- Podocarpus imbricatus (Jamuju)
- Myristica fragans (Pala)
- Pthecelebium dulce (asam landi)
- Cassia siamea (johar)
- Polyalthea longifola (glodogan)
- Baringtonia asiatica (keben)
- Mimosrops elengi (tanjung)
- Penyerap CO2 dan penghasil O2 antara lain :
- Agathis alba (damar)
- Bauhinea purpurea (kupu-kupu)
- Laucena leucocephala (lamtoro gung)
- Acacia auriculiformis (akasia)
- Ficus benyamina (beringin)
- Penyerap/penepis bau antara lain :
- Michelia champaka (cempaka)
- Pandanus op (pandan)
- Murraya paniculata (kemuning)
- Mimosops elengi (tanjung)
- Mengatasi penggenangan antara lain :
- Artocarpus integra (nangka)
- Paraserianthes falcataria (albizia)
- Acacia vilosa (akasia)
- Indigofera galegoides
- Dalbergia spp
- Swietenia mahagoni (mahoni)
- Tectonia grandis (jati)
- Samanea saman (kihujan)
- Leucena glauca (lambro)
- Pelestarian air tanah
- Casuarina equisetifolia (cemara laut)
- Ficus elastica (fikus)
- Hebea brasiliensis (karet)
- Garcinia mangostana (manggis)
- Lagerstroemia speciosa (bungur)
- Fragraea fragrans
- Cocos nucifera (kelapa)
- Pengaman pantai dari abrasi
- Mangrove (bakau)
- Avicinnea
- Bruguiera
- Nipah
- Pohon Mangga (jenis apapun)
- Pohon Rambutan
- Pohon Jambu Air
- Pohon Jambu Biji
- Pohon Nangka
- Pohon Ketapang/ketepeng
- Pohon Jati
by teakinv dikutif dari Welcome to the Irfan's World blog
About Teak Trees (wikipedia)
Teak
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
For the nuclear explosive test, see Hardtack Teak.
| ||||||||||||||||||||||||||
The name teak comes from the Malayalam[4] word Thekku.
Contents[hide] |
[edit] Systematics
Teak belongs to the family Lamiaceae (in older classifications in Verbenaceae). Sometimes it is included in the subfamily Prostantheroideae.[5] There are three species of Tectona:- Tectona grandis (Common Teak) is by far the most important, with a wide distribution in India and Indochina.
- Tectona hamiltoniana (Dahat Teak) is a local endemic species confined to Burma, where it is endangered.
- Tectona philippinensis (Philippine Teak) is endemic to the Philippines, and is also endangered.
[edit] Cultivation and uses
The yellowish brown timber with good grains and texture from teak trunk is used in the manufacture of outdoor furniture, boat decks, and other articles where weather resistance is desired. It is also used for indoor flooring and as a veneer for indoor furnishings.Teak, though easily worked, can cause severe blunting on edge tools because of the presence of silica in the wood. Teak's natural oils make it ideal for use in exposed locations and termite and pest proof, where it is durable even when not treated with oil or varnish. Timber cut from old Teak trees was once believed to be more durable and harder than plantation grown Teak. Studies have shown[6] plantation-grown teak performs on par with old-growth Teak in erosion rate, dimensional stability, warping, and surface checking.
Teak is used extensively in India to make doors and window frames, furniture and columns and beams in old type houses. It is very resistant to termite attacks. Mature teak fetches a very good price. It is grown extensively by forest departments of different states in forest areas.
Teak consumption encompasses a different set of environmental concerns, such as the disappearance of rare old-growth teak. However, its popularity has led to growth in sustainable production throughout the seasonally dry tropics in forestry plantations. The Forest Stewardship Council offers certification of sustainably grown and harvested teak products. Experiments are ongoing to achieve vegetative propagation from one year old stem cuttings.
Leaves of teak wood tree are used in making Pellakai gatti (jackfruit dumpling), where batter is poured in a teak leaf and is steamed.[citation needed] This type of usage is found in coastal districts of Dakshina Kannada and Udupi in state of Karnataka in India. The leaves are also used in gudeg, a dish of young jackfruit made in Central Java, Indonesia, and give the dish its dark brown color.
Teak is used as a food plant by the larvae of moths of the genus Endoclita including E. aroura, E. chalybeatus, E. damor, E. gmelina, E. malabaricus, E. sericeus and E. signifer and other Lepidoptera including Turnip Moth.
Hyblaea puera, an insect native to southeast Asia, is a teak pest whose caterpillar feeds on teak and other species of trees common in the region.[7] Much of the world's teak is exported by Indonesia and Myanmar. There is also a rapidly growing Plantation grown market in Central America (Costa Rica) and South America.
[edit] Propagation
Teak is propagated mainly from seeds. Germination of the seeds involves pretreatment to remove dormancy arising from the thick pericarp. Pretreatment involves alternate wetting and drying of the seed. The seeds are soaked in water for 12 hours and then spread to dry in the sun for 12 hours. This is repeated for 10–14 days and then the seeds are sown in shallow germination beds of coarse peat covered by sand. The seeds then germinate after 15 to 30 days.[8][9][edit] Gallery of Tectona grandis (Common Teak)
Insvestor Survey and...???
SURVEY LOKASI

Semua pertanya ini tentunya harus di jawab dengan jelas dan bijak sana, sebab jika kita kurang tepat dan kurang bijak dalam bembrikan jawaban bisa berakibat fatal pada kelangsungan negosiasi selanjutnya, nahkan bisa berakibat calon investor mengundurkan diri alias batal.

calon insvestor meminta kelokasi lainnya untuk mencari tempat atau lokasi tanah seperti yang diinginkan.
Baru setelah itu kesepakatan dilakukan dikantor atau melalui alat komunikasi yang biasa kita pakai saat ini seperti hand Phone dll, setelah itu barulah kita mengadakan pengadministrasian berupa pendaftaran, penandatangan persetujuan jual beli sampai pada pengukuran lokasi tanah yang akan di beli oleh investor tersebut yang dilakukan bersama sama antara penjual, pemberi dan pihak BPN sebagai badan yang berwenang atas pengukuran penerbitan Certivikat kepemilikan tanah.
PENGGALIAN LOBANG


PENANAMAN JATI BIOTEAK
PEMBERIAN VAKSIN
Vaksin yang telah diberikan oleh perusahaan dicampur dengan air, kemudian disiramkan pada tiap pohon jati yang baru ditanam. Usahakan vaksin yang telah dicampur air tersebut sampai kedalam tanah. Pemberian vaksin dilakukan setelah pohon jati ditanam antara 1 s.d 2 minggu.
PENYEMPROTAN HAMA

Menurut pengalaman penanan pohon Jati Bioteak atau istilah saya jati super grow ini pertumbuhannya lebih cepat ketimbang jati lokal lainya. Apalagi batang yang lurus menjulang keatas dan ditambah dengan daunnya yang lebar-lebar. Sehingga baru berumur 8 bulan saja, telah berdiameter 4 cm dengan catatan diberikan pupuk yang seusai aturan dan mendapat sinar matahari yang penuh.
Proses pemeliharaan setelah diatasn satu tahun tergolong mudah serta tidak menyita banyak waktu. Cukup dengan melakukan pengontrolan rutin agar terhindar dari ketidak suburan karena kurang pupuk atau ganggguan tangan-tangan jahil. Maklum, si kuat ini menjadi incaran banyak orang. Apalagi hutan makin gundul akibat pembalakan liar yang membuat stok kayu kian menipis dan berujung pada melambungnya harga kayu. Apalagi kayu jati sudah dikenal dengan kualitas dan ketahanannya tak perlu diragukan lagi. Kalau sudah begini, harapan menjadi jutawan bahkan milyader sudah berada dalam genggaman tangan Anda
JATI YANG SUDAH DIPANEN

Berikut contoh beberapa kebun yang kami kelola saat ini dan saat ini telah di panen, lokasinya di daerah Cipanca dan blok Cijati (blok ini dinamakan cijati setelah ada kebun jati yang kami kelola)
World’s Oldest Teak Trees in Trouble
By Toni and has no comments yet.
According to online reports from the spring of 2009, the two oldest known teak trees, located in Kerala, India are beginning to die. The famous flora duo is located on the Conolly plantation in the Malappuram district of Kerala in Southeast India. The trees are each about 163 years old, having been planted sometime between 1842-1844.
The plantation where the teaks reside is named after H.V. Conolly, the onetime Collector of Malabar during British colonial rule. He was said to have been an important figure in the planting of teak trees throughout the entire Nilambur area. Shri Chanthu Menon, a local forest officer working with Conolly on this venture, is also praised for his efforts. As a sign of respect, he is famously interred in Conolly’s plot on the plantation grounds.
In the teak garden, there exist a total of 117 trees, of which two have begun to show signs of decay, including the appearance of marked wrinkles, with some reports claiming that they are already 90% dead. Despite this tragedy, tourists are still allowed to visit the garden and gaze upon the bittersweet sight.
Teak has enjoyed a long and fruitful history as a valued building material for thousands of years. Used originally in the construction of structures and housing in its native Southeast Asia, it became popular in Europe after the British came upon the tree in their vast colonization of the area and brought the wood west, out of the monsoon forests and into temperate climes, where it became a staple of the iconic “English garden.”
Teak was also heavily used in the building of ship decks around this time because of its amazing strength, weather-resistant qualities and its ability to keep surrounding metal parts from rusting. From there, teak became synonymous with park benches throughout Europe, where some benches still around today date back some two centuries.
As the most popular wood choice in patio furniture, teak is not a newcomer to the world of outdoor entertainment, but it’s become the most profitable and well-known outlet as far as teak production. Sadly, the world’s oldest teak trees don’t have a bright future, but you can pay homage to the celebrated species in your own way. Owning a piece of teak furniture is not only a sound investment; it’s also like owning a little piece of history.
Read the original news report here: http://www.thaindian.com/newsportal/feature/worlds-oldest-teak-trees-dying-in-kerala_100191972.html#ixzz0f5DoYWuZCharacteristics of Teak Wood.
Teak is an extremely dense [40lbs cuft when dry] fine grained hardwood. Teak wood is generally straight grained, but occasionally wavy. The wood contains a high level of silica which causes rapid blunting of cutting edges.
When fresh cut the surface of the wood is dull in appearance, and the timber has a distinctive, pleasantly aromatic odor which has been likened to the smell of leather. Fresh sawn teak has a slightly 'oily' feel due to the high oil content.
One of the most commonly quoted facts about the characteristics of teak is its durability. It is resistant to rot caused by fungal decay, and the high level of resinous oil present in the timber helps to act as a natural insect repellent giving the timber very high resistance to attack by termites and other wood boring insects.
The timber is resistant to water and many chemical reagents, including acids. It does not have a strong reaction when it comes in contact with metals.
The life time in the open for untreated wood (no varnish, lacquer, paint or polishing) is 30 – 35 years.
When fresh cut the surface of the wood is dull in appearance, and the timber has a distinctive, pleasantly aromatic odor which has been likened to the smell of leather. Fresh sawn teak has a slightly 'oily' feel due to the high oil content.
One of the most commonly quoted facts about the characteristics of teak is its durability. It is resistant to rot caused by fungal decay, and the high level of resinous oil present in the timber helps to act as a natural insect repellent giving the timber very high resistance to attack by termites and other wood boring insects.
The timber is resistant to water and many chemical reagents, including acids. It does not have a strong reaction when it comes in contact with metals.
The life time in the open for untreated wood (no varnish, lacquer, paint or polishing) is 30 – 35 years.
Care and Maintenance of Teak Furniture
Teak is a naturally beautiful wood with rich grain and color ranging from a honey gold to a chocolate brown. The grain and color come from the growth rings, and no two pieces will be alike in grain or color.It is best to receive your teak furniture in its “natural” finish (not oiled or waxed). This way you can tell the quality of the teak, and have a choice of finishes. Some manufacturers oil or polyurethane their teak furniture. This may be done to hide blemishes, and make the furniture look more attractive.
Natural Finish (Weathering)
If Teak is left unfinished, then it will weather to a handsome silvery gray. This process is gradual and usually takes between three to twelve months, depending on sunlight exposure. Rain or water will not affect the process. However, you may get some water spots when the teak is first exposed to the elements. You may choose to clean them out with mild soap and water, or leave them be. Either way, in a few months time, the furniture will be uniformly gray.
If teak furniture is exposed to rain, its grain will lift slightly. This is a natural process as wood slightly expands and contracts with the wet ad dry cycles. It will not affect the strength or durability of the wood. Teak will return to its smooth feel after the initial weathering process.
Teak Oil Finish
Teak Oil may be applied to Teak outdoor furniture to extend the aesthetic appearance of the new teak furniture. Teak oil, or other finishes that protect from Ultraviolet Light bleaching, delay the bleaching of the wood as long as they are effective. These finishes in no way extend the life of the furniture. Teak furniture requires no treatment to protect the wood.
Teak Oil eventually evaporates in six to twelve months (based on area conditions and sun exposure). You will notice that the oil finish starts showing a few streaks of unoiled wood. At this time, you must reapply teak oil to preserve the color.
If teak oil treatment is not repeated, the furniture will eventually bleach to a silvery gray.
Polyurethane Finish
Poly Urethane is used to finish teak wood panels on boats. This is only to maintain its aesthetic color, and give it a smooth shine. Teak wood does not require any finish to preserve its strength.
The Polyurethane will eventually flake and peel. Boatyards usually apply three coats of polyurethane onto teak trim used in boats annually.
Grades of Teak Furniture
Teak furniture is made from teak wood, and is manufactured by several methods. It is important to understand the grades of wood, the process for the wood, and the manufacturing process.
Teak Wood is graded by appearance, knots (and their location) and by the kind of wood. There are three main grades in teak wood.
Teak Wood is graded by appearance, knots (and their location) and by the kind of wood. There are three main grades in teak wood.
Grade A Teak wood is produced from the center of the tree (commonly known as the 'heart' wood). A grade A piece of teak will be produced from a tree from 30-50 years of age.
characteristics: close grain, warm/honey color, oil rich and knot free. No streaks of white, no knots on top side, very few (live knots only – where there is discoloration but no fill – on the underside) knots, and these knots have to be less than 0.5 inch in diameter, and present only once in every 3-4 linear feet. This kind of wood is used in machine made teak furniture, since it is risky for the manufacturer to allow a cottage industry person to play with expensive, high quality wood and expect mediocre to bad results.
Grade B Teak wood has a warm color with occasional streaks of black and some splotches and discoloration. Grade B teak wood has more allowance for knots per linear feet. Grade B teak wood is sometimes used in “semi machine made” product. Semi Machine Made implies that personnel use electric saws to cut the wood, but there is no concept of a jig and fixture to make all the slats the same size or make the process repeatable. Semi Machine made product does not allow the end consumer the luxury of finding a replacement part, since all parts are unique and made to fit a specific piece. Semi machine made also means that the tenons “float” in the mortices (the joint is not exact, and there are gaps). This is usually filled with epoxy, and generally the furniture comes completely assembled, because the end customer would not tolerate the sloppiness.
Grade C Teak Wood has a dark color in places, mixed with a very white color in places. The white is the young sapwood. There is an allowance for dead knots (where the knot was weak, has been gouged out and filled with epoxy or putty) These knots may be on the top side or the bottom side. Grade C teak wood is most often used in “hand crafted” outdoor teak furniture. This is completely outsourced to the village industry and follows no process for drying and manufacture. Hand crafted also means that the tenons “float” in the mortices (the joint is not exact, and there are gaps). This is usually filled with epoxy, and generally the furniture comes completely assembled.
In summary – Grade A teak wood will most likely be machine made. Grade B and C will most likely be “semi machine made” or “hand crafted”.
Manufacturing
Machine made makes the parts precise and interoperable. This implies that if a part on your chair or table breaks, you can get a like replacement.
Semi Machine made furniture is a cheaper method of manufacture, more prone to error, and every piece is unique, with little possibility of replacing parts exactly
“Hand Made” – means everything in that piece of furniture was made without jigs and fixtures, and that there is a wide variation between items, plus the incidence and danger of warping (mainly in the legs).
So, in conclusion – Grade A teak combined with Machine made production and kiln drying (not air drying) offers the best furniture.
USES OF TEAK WOOD
Teak wood is often used in marine applications, boatbuilding, Outdoor and indoor furniture and flooring.
High quality Teak can be imported from Asia. Color and grain pattern will vary--making your piece uniquely wonderful.
Teak is a very durable hardwood with excellent split resistance.
Often chosen for its beautiful olive-brown or yellow-brown color which will become more golden as time progresses. Density is 45 pounds per cubic foot.
When and Why to Choose Teak Wood for your project
When choosing a wood species for a project (say garden furniture), it is critical that you define the requirements.
Your requirements and constraints could be:
Environment (Outdoors, salt air etc.)
Good Natural color
Good Weathered Color
High Resistance to Decay
High Resistance to boring insects like carpenter ants and termites
High Resistance to checking and splitting
High Resistance to splintering
High Strength (requires less bulky sections)
If your requirements were as stated above then the choice of teak is very good as it offers low shrinking and swelling, good color with age, natural decay resistance, natural oils that repel water, and good strength. Honduran mahogany is also reasonable, as it provides most of the needed properties. However, Honduran Mahogany does shrink and swell with wetting and drying more than teak, so some checking and splitting can be expected.
Note: There are three wood species (not related and with considerably different properties) that we call mahogany--African, Honduran, and Philippine mahogany.
Of our native American species, we don't have one that stands out as being fully acceptable. Most softwoods are not suitable due to resin exudation or their low strength. Old growth cypress is one possibility. Many hardwoods are prone to checking or are very low in strength. Woods like black locust or Osage orange, which are good candidates, are hard to find, machine with some difficulty, and have high enough shrinkage to cause concern about splits. Walnut is a strong possibility, but when wet it might leach a little, causing a person's white pants to become discolored if they sat on wet furniture; same problem with Osage orange. (American chestnut would be a good candidate too; lumber is still available.)
| |||||||||
Home | About Us | Client Portfolio | Request a Catalog | Shipping | Popular Searches Contact Us | Customer Service | FAQs | Security and Privacy | Shipping For questions or assistance, e-mail us or call 800-289-8325. Monday - Thursday 9am-5:30pm ET / Fridays 9am-5:00pm ET ©2010 Country Casual |